Fadli Zon Masih Getol Nyinyir Pemerintah, Arus Bawah Jokowi Minta Prabowo Tertibkan Anak Buahnya

Fadli Zon Masih Getol Nyinyir Pemerintah, Arus Bawah Jokowi Minta Prabowo Tertibkan Anak Buahnya

Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Fadli Zon di sela-sela acara Forum Parlemen Dunia di Bali, Kamis, (5/9/2019). 

"Ahok pun merupakan anggota DPR periode 2009-2014. Pada 2012, Ahok mengundurkan diri dari legislatif setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur (wagub) DKI untuk Pemilihan Gubernur dan Wagub DKI. Ahok menjabat wagub mendampingi Pak Jokowi sebagai gubernur," ujarnya.

Arus Bawah Jokowi (ABJ) sebagai relawan pendukung Jokowi di Pilpres lalu mendukung penuh keputusan Menteri BUMN terkait pengangkatan Ahok menjadi Komut Pertamina.

"Sekali lagi, kami meminta dengan penuh rasa hormat kepada Pak Prabowo agar menghentikan kenyinyiran-kenyinyiran yang dilakukan Fadli Zon terhadap pemerintah. Kenapa? Karena sama saja pernyataan-pernyataan keras itu 'menampar' wajah Pak Prabowo yang menjadi bagian dari pemerintah," katanya.

"Mari kita dukung sepenuhnya kerja-kerja pemerintah. Sebagaimana yang Pak Prabowo pernah bilang 'Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita, siapa lagi?" ujar Supriyanto.

Fadli Zon Kritik Ahok

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengkritik langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menunjuk Ahok jadi komisaris utama Pertamina.

Fadli menilai masih banyak orang lain yang lebih kompeten untuk mengisi pos tersebut.

"Kalau saya menilai, kayak enggak ada orang lain aja gitu, apa sih hebatnya? Menurut saya sih biasa-biasa saja," kata Fadli kepada wartawan di Gedung Lemhanas, Jakarta, Sabtu (23/11/2019) seperti dikutip dari Kompas.com. 

"Kan harusnya mencari orang profesional, memangnya dia ahli minyak? Dia kan bukan ahli minyak. Hebatnya apa dia di Pertamina," sambung anggota Komisi I DPR ini.

Erick Thohir, Jokowi dan Ahok (Kolase Tribunnews.com)
Fadli menilai, penunjukan Ahok yang pernah menjadi terpidana kasus penistaan agama justru menimbulkan penolakan dari orang-orang yang tak menyukai sosok mantan gubernur DKI Jakarta itu.

"Itu menimbulkan tokoh-tokoh, orang-orang dan masyarakat yang selama ini kontra terhadap Ahok menjadi tidak suka," ujarnya.

Fadli pun menilai sosok Ahok dipilih bukan karena prestasi atau kemampuannya. Namun, ia menilai Ahok terpilih karena faktor pertemanannya dengan Presiden Joko Widodo.

Ahok memang pernah berpasangan dengan Jokowi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

"Jadi saya kira mungkin itu refeleksi kedalaman hubungan Pak Jokowi dengan Ahok sebagai teman sejati atau teman politik," ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved