Segini Besaran Gaji Ahok Per Bulan sebagai Komut di Pertamina, Hingga Dikomentari Jubir PKS

Berapa besar gaji dan total kompensasi yang akan diterima Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai komisaris utama Pertamina?

Editor: Ady Sucipto
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hadir saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2019-2024. 

Tsamara mengharapkan keahilan mantan gubernur DKI Jakarta itu dalam memberikan pengawasan kepada para pegawai Pertamina.

Menurut Tsamara semua jajaran direksi PT Pertamina bisa bekerja secara lebih baik dan transparan di bawah pengawasan Ahok.

"Saya berharap Pertamina akan menjadi makin baik karena saya tahu Pak Ahok tidak akan langsung tentang kebijakan karena dia komisaris utama, tapi saya harap dari pengawasan beliau direksi Pertamina bisa bekerja jauh lebih transparan dan lebih baik," ujar Tsamara.

Sosok Ahok yang berintegritas, transparan dan berani menjadi alasan Tsamara yakin Ahok akan sukses sebagai komisaris utama Pertamina.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mendukung penunjukan BTP sebagai komisaris utama Pertamina.

Hasto berharap Pertamina bisa menjadi pelopor konsolidasi industri minyak dan gas dari hulu ke hilir di Indonesia di bawah arahan BTP.

Hasto juga berharap Ahok bisa menjadikan Pertamina bergerak cepat dalam melakukan langkah konsolidasi, baik dalam bisnis, keuangan dan strategi untuk memperkuat integrasi vertikal dan horizontal.

"Kami percaya Ahok mampu menjalankan tugas secara baik," harap Hasto di Purwakarta, Sabtu (23/11).

Partai Keadilan Sejahtera mengeritik penunjukan Ahok sebagai komisaris utama Pertamina. PKS menilai Ahok memiliki rekam jejak yang buruk di masyarakat.

Juru Bicara PKS Ahmad Fathul Bari mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir mengabaikan aspirasi publik saat menunjuk Ahok.

Ahmad Fathul Bari menuturkan partainya kecewa atas penunjukan Ahok sebagai komisaris utama. Ini juga terkait sejumlah kasus yang ditudingkan ke Ahok selama dia menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Selain itu, PKS menilai penunjukan Ahok tidak tepat karena menurut mereka masih banyak anak bangsa yang memiliki rekam jejak lebih baik dibandingkan Ahok.

"Seolah Indonesia tidak memiliki anak bangsa yang lebih cakap, bersih dan mumpuni dibandingkan Ahok.

Ini menimbulkan kesan langkah tersebut sekadar bagi-bagi kekuasaan," kata Ahmad Fathul Bari,  Sabtu (23/11). (tribun network/kps/gen/yud/igm)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved