Banyak Pemotor Masuk Jalur Mobil, E-Parkir di Pasar Beringkit Masih Tahap Uji Coba

Penjaga e-parkir di Pasar Beringkit mengaku masih kebingungan dalam pengoperasian, tak terkecuali para pengunjung pasar yang datang

Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Pengunjung Pasar Beringkit, Mengwi, Badung, Bali, salah masuk jalur mobil saat masuk pasar menggunakan sistem e-parkir, Jumat (29/11/2019). Banyak Pemotor Masuk Jalur Mobil, E-Parkir di Pasar Beringkit Masih Tahap Uji Coba 

Banyak Pemotor Masuk Jalur Mobil, E-Parkir di Pasar Beringkit Masih Tahap Uji Coba

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Sistem parkir elektronik alias e-parkir yang dirancang Perumda Mangu Giri Sedana Badung di Pasar Beringkit sudah masuk tahap uji coba sejak minggu lalu.

Meski demikian, staf e-parkir di Pasar Beringkit mengaku masih kebingungan dalam pengoperasian, tak terkecuali para pengunjung pasar yang datang.

Pantauan di lapangan, petugas dan pengunjung terlihat kebingungan menggunakan sistem e-parkir.

Banyak pengendara roda dua yang justru masuk Pasar Beringkit melalui jalur roda empat.

Sehingga masih harus diarahkan oleh petugas jaga e-parkir, pengendara motor akan diarahkan ke kanan menuju e-parkir khusus roda dua.

Sementara petugas jaga e-parkir terlihat kebingungan saat banyak antrean keluar.

Salah satu petugas yang enggan disebutkan namanya, saat berjaga mengaku belum tahu kapan pastinya e-parkir akan mulai beroperasi di Pasar Beringkit.

Para pedagang pun, akunya, belum mendapat sosialisasi terkait penerapan e-parkir ini.

Erick Tohir Jawab Isu Soal Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan Akan Jadi Bos BUMN

PAUD Permata Hati Tingkatkan Rasa Kekeluargaan dan Kebersamaan Lewat Family Gathering

“Belum tahu saya kapan akan dibuka secara resmi. Pedagang belum dapat sosialisasi. Bahkan kami di sini masih belajar mengoprasikannya dulu,” ungkap salah satu petugas saat ditemui Jumat (29/11/2019).

Pihaknya menyadari, penerapan e-parkir ini belum dipahami sepenuhnya oleh pengunjung pasar.

Sehingga perlu diarahkan bagaimana parkir masuk dan keluar.

Ia mengaku masih kesulitan dengan e-parkir ini, khususnya di hari Minggu, karena banyak pengunjung keluar masuk Pasar Beringkit, terutama pengendara motor. 

“Kalau hari Minggu ribet, terutama di pintu keluar. Hal ini karena kami harus mengetik nomor plat kendaraan tersebut, jika karcis atau tiket pengunjung hilang. Jadi di pintu keluar banyak yang mengantre,” bebernya.

Bahkan tak jarang, katanya, ada pengendara yang menerobos antrean di depannya saat plang terbuka.

“Sebenarnya kalau karcis itu utuh gampang, kami hanya scan barcode yang ada, namun kenyataannya karcis itu saat disetor sudah rusak, dan terkadang ilang, sehingga kami harus mengetik plat nomor yang akan keluar,” ungkapnya.

“Kondisi pos penjagaan parkir juga sangat panas, hanya ada kipas angin di dalam. Begitu juga tata letak jalur masuk salah. Semestinya sepeda motor di sebelah utara dan mobil di selatan. Sehingga kini kebanyakan kendaraan roda dua masuknya melalui jalur mobil,” pungkasnya.

Tingkatkan Rasa Kekeluargaan dan Kebersamaan, PAUD Permata Hati Gelar Acara Family Gathering

Pertama Kali Terjadi, Terpidana Perkara Narkotik Bayar Denda Tunai Rp 1 Miliar

Dikonfirmasi terpisah Direktur Utama Perumda Pasar Mangu Giri Sedana, I Made Sukantra tak menampik bahwa alat parkir elektronik sudah terpasang.

Ia juga membenarkan kalau e-parkir tersebut masih dalam tahap uji coba.

“Masih uji coba dan sinkronisasi dan beberapa perlu penyempurnaan,” ungkapnya singkat.

Dikonfirmasi lebih lanjut, terkait kapan akan dibuka, dan masalah yang dihadapi pada tahap uji coba, ia belum berkomentar dan memberikan keterangan melalui pesan WhatsApp.

Diberitakan sebelumnya, penerapan e-parkir tersebut guna memaksimalkan pendapatan Perumda Mangu Giri Sedana Badung

Hanya saja Sukantra enggan membeberkan berapa anggaran yang dikeluarkan, dengan alasan tidak memegang data.

“Maaf untuk anggaran saya tidak bisa sebutkan karena tidak memegang data, yang jelas semua itu anggarannya berbeda-beda. Kalau tidak salah untuk e-parkir kurang dari Rp 200 juta,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Untuk diketahui, penerapan e-parkir di Badung, pasar pertama yang disasar adalah Pasar Beringkit di Kecamatan Mengwi, dengan anggaran yang disiapkan mencapai Rp 300 juta.

Sistem yang digunakan pun belum progresif, dengan harapan tidak ada kebocoran dan dapat meningkatkan pendapat.

Sementara untuk 9 pasar lainnya akan menyusul, menyesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan pelat merah itu.

“Baru di sana (Pasar Beringkit –red). Kami akan lakukan bertahap,” pungkasnya.

(*) 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved