Lakukan Kunjungan, Menteri BUMN: Pelabuhan Benoa Harus Jadi Kawasan Turis Terpadu Kelas Dunia
“Pelabuhan Benoa harus bisa menjadi one stop area yang dilengkapi dengan pusat kesenian, wisata kuliner dan pusat perdagangan UMKM.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Orang bisa datang memancing, hasilnya dimasak langsung dan bisa dimakan di situ juga. Jadi para wisatawan saat turun dari kapal cruise bisa juga hanya berwisata di dalam pelabuhan apabila mereka tidak ingin turun ke kota,” tambahnya.
• Kronologi Putu Astawa Tiba-tiba Nekad Lari & Terjun dari Jembatan Kembar Tabanan, Begini Kata Saksi
• 12 Ribu Ekor Itik Mati Terpanggang Setelah Diamuk Si Jago Merah, Wayan Sumadi Rugi Rp 500 Juta
Mendampingi Erick Thohir, Dirut Pelindo III Doso Agung juga menyampaikan bahwa Pelindo III akan segera mematangkan rencana penataan tersebut agar dapat terintegrasi dengan ekosistem pelabuhan hingga 10 tahun ke depan.
Dalam perjalanannya juga telah mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Bali.
Semua desain penataan Pelabuhan Benoa sudah disusun bersama Gubernur Bali dan pada akhirnya disepakati desain pelabuhan yang ramah lingkungan.
“Dari total 70 hektare wilayah dumping 1 dan dumping 2, sebagian besar atau sekitar 51 persen diperuntukkan sebagai hutan kota. Hutan ini sekaligus menjaga ekosistem Pelabuhan Benoa tetap terjaga, dan nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan turis kapal cruise untuk berjalan-jalan atau jogging, dan kegiatan lainnya,” ujar Doso.
• Terungkap, Ini Identitas Warga yang Lakukan Aksi Bunuh Diri di Jembatan Kembar Tabanan
• Dihancurkan Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Ranking Indonesia Setara Kamboja
Ia menambahkan, sesuai masukan dari Menteri BUMN dan Gubernur Bali, kami akan menata kembali lokasi eksisting Pelabuhan Benoa, seperti pemindahan area perikanan ke zona perikanan di wilayah dumping 1 yang baru, dan untuk kegiatan curah kering, gas, dan peti kemas juga dijadikan satu di wilayah dumping 2.
Pemindahan ini dimaksudkan supaya tidak mengganggu pemandangan para turis saat turun dari kapal cruise.
Di sela-sela kunjungannya, Erick menyempatkan diri menyapa wisatawan kapal cruise MV Carnival Splendor yang sedang berlabuh di Pelabuhan Benoa.
Saat ditanya oleh Erick, Faye Sawyer turis dari Australia mengaku, ini adalah kunjungan pertamanya dan ia sangat senang bisa menikmati liburan di Bali.
Ia juga berharap kapalnya bisa bersandar langsung di pelabuhan, sehingga dia tidak perlu menggunakan kapal boat saat akan pesiar.
• Starting XI Bali United vs Persib Bandung, Spaso Turun Sejak Menit Awal
• Majelis Hakim PN Denpasar Serahkan Surat Pembantaran Terhadap Wayan Wakil
Pada saat kunjungan tersebut, Pelabuhan Benoa sedang dikunjungi kapal cruise berbendera Panama dengan membawa penumpang sebanyak 2.200 orang dan crew 1.150 orang.
Kapal tersebut memiliki panjang Length of All (LOA) 290 meter dan selanjutnya akan melanjutkan perjalanan ke Australia dari pelabuhan Benoa.
Total dalam sekali kedatangan kapal cruise seperti Carnival Splendor ini, ada lebih dari 3.000 orang asing masuk menikmati sajian wisata Bali.
Jumlah tersebut setara dengan 10-15 kali penerbangan yang datang dari luar negeri.(*)