Sebagai Bukti Nyata Kepedulian terhadap Lingkungan, ARTOTEL Group Perkenalkan Program ARTOTEL EARTH
ARTOTEL Group kembali menghadirkan rangkaian kepedulian sosial tahunan yang sebelumnya dikenal dengan nama ARTOTEL For Hope dan kini berubah nama
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- ARTOTEL Group kembali menghadirkan rangkaian kepedulian sosial tahunan yang sebelumnya dikenal dengan nama ARTOTEL For Hope dan kini berubah nama menjadi ARTOTEL Earth.
Dimulai pada tahun 2016, ARTOTEL For Hope merupakan rangkaian kegiatan kepedulian sosial dari ARTOTEL Group yang berlangsung setiap bulan Desember atau akhir tahun dan dilakukan dengan cara yang berbeda yaitu melakukan kampanye kepedulian sosial melalui kegiatan seni.
Melalui kegiatan ini, ARTOTEL Group ingin menyampaikan pesan bahwa seni dapat menjadi media komunikasi yang sangat menarik untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terghadap isu sosial yang sedang diangkat.
Selain itu, ARTOTEL For Hope juga melakukan penggalangan donasi daritamu yang menginap di semua properti ARTOTEL Group untuk disumbangkan kepada komunitas atau organisasi sosial tertentu.
• Ingin Buat Kulit Tangan Yang Keriput Jadi Mulus Lagi? Coba Langkah Mudah Ini
• Begini Alasan Menteri Agama Fachrul Razi Memperpanjang Izin Organisasi FPI
• 3 Alasan Shafa Harris Tak Setujui Hubungan Ibunya dengan Vicky Prasteyo, Ungkap Firasat Tak Baik Ini
Dengan cara ini, ARTOTEL For Hope mendapatkan respons yang baik dari para tamu dan komunitas atau organisasi sosial yang tertarik untuk bekerja sama dengan tujuan peningkatan kepedulian sosial melalui seni.
Pada tahun 2016 ARTOTEL For Hope menggalang kepedulian sosial untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang berprestasi di bidang seni melalui sosok seniman cilik Aqil Prabowo yang memiliki gangguan disleksia.
Kemudian di tahun 2017 ARTOTEL For Hope menggalang kepedulian sosial untuk orang-orang yang memiliki gangguan kesehatan mental.
Melalui kegiatan ini, orang-orang yang kurang beruntung diberikan kesempatan untuk berkarya melalui pameran seni yang diselenggarakan di semua properti dan ternyata seni menjadi salah satu terapi penyembuhan mereka melalui coretan-coretan yang mereka tuangkan dalam setiap kanvas.
Pada tahun ARTOTEL For Hope mulai merambah isu lingkungan yang bekerja sama dengan yayasan sosial di bidang lingkungan yang memiliki fokus pada rehabilitasi hutan di Kalimantan.
Beranjak dari visi dan misi yang sama yakni ingin menggalang kepedulian sosial akan pelestarian hutan melalui seni, ARTOTEL For Hope dan Yayasan Konservasi Akan Nusantara berhasil mengajak dua seniman untuk melakukan kunjungan dan melihat langsung kawasan pelestarian hutan kemudian mereka menuangkannya dalan bentuk karya seni yang ditampilkan di artspace semua properti.
Kini di tahun 2019 ARTOTEL Group mulai memposisikan program kepedulian sosial ini menjadi program berkelanjutan terhadap lingkungan.
Dengan mengganti nama program menjadi ARTOTEL Earth dan bekerja sama secara strategis dengan Yayasan WWF Indonesia sebagai mitra resmi program Signing Blue.
• Lakukan Kunjungan, Menteri BUMN: Pelabuhan Benoa Harus Jadi Kawasan Turis Terpadu Kelas Dunia
• Hasil Liga Europa, Manchester United dan Arsenal Tumbang
• Sebut Belum Juara, Pelatih Bali United Teco: Satu Poin Lagi di Semen Padang, Kami Juara
Melalui program ini, WWF-Indonesia mendorong pelaku industri pariwisata untuk melakukan praktik usaha yang bertanggungjawab dalam melestarikan keindahan bahari.
ARTOTEL Group telah terdaftar sebagai member hotel dari program Signing Blue yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia.
Hotel yang terdaftar sudah melalui penilaian sebagai hotel yang ramah lingkungan dan ikut mensejahterakan kelestarian bahari untuk sekarang dan masa mendatang.
Marketing Communication Manager ARTOTEL Group, Andri Meilani dalam acara presscon A Social Action Initiate Together Plastic menuturkan bahwa nantinya pada Desember 2019 akan dilakukan rangkaian program aktifasi pertama kolaborasi ARTOTEL Earth dengan WWF-Indonesia yang mengangkat tema Mengurangi Sampah Plastik.
Adapun tiga kegiatan yang dilaksanakan yakni pengumpulan donasi, pameran seni dan pembuatan cindera mata 'Daur Ulang' bersama TRI Upcycle.
Untuk kegiatan pengumpulan donasi ini, selama bulan Desember 2019 ARTOTEL akan menyisihkan Rp 10 ribu dari setiap kamar yang terjual untuk disumbangkan kepada WWF-Indonesia yang akan dipergunakan untuk kegiatan pelestarian kehidupan maritim dan pengelolan limbah di Indonesia.

Sedangkan untuk Pameran Seni akan menampilkan pameran seni karya Mulyakarya sebuah kelompok seniman asal Yogyakarta yang didirikan oleh Danang Catur & Yudha Sandy berupa komik, poster, lukisan dan instalasi yang diselenggarakan secara serentak di Artspace semua properti ARTOTEL Group mulai dari 1 Desember-31 Januari 2020.
Lalu untuk pembuatan cindera mata 'Daur Ulang' bersama TRI Upcycle, ARTOTEL Earth mengumpulkan lines bekas dari semua properti untuk diubah menjadi merchandise khas ARTOTEL Earth berupa tas untuk membawa barang belanja yang dapat dibeli oleh para tamu.
"Nantinya pengumpulan dana CSR ARTOTEL Earth with collaboration ini akan disumbangkan ke WWF Indonesia untuk perlindungan lingkungan khususnya untuk limbah plastik di pulau-pulau kecil," ujarnya.
"Kami ingin mengapresiasi inisiatif ARTOTEL dengan adanya ARTOTEL Earth, ini adalah salah satu hal yang harus diikuti oleh korporasi yang lain karena ini merupakan sebuah kontribusi terhadap lingkungan," ungkap Marine and Fisheries Program Director WWF-Indonesia, Dr. Imam Musthofa Zainudin.
Ia berharap kedepannya semakin banyak sektor yang mau terlibat dalam menganggulangi masalah sampah ini.
Mulai dari masyarakat, komunitas hingga pihak swasta dan pemerintah harus memberikan kepemimpinan kepada semua pihak dalam mengurangi sampah ataupun mengelola pariwisata yang ramah lingkungan.
• Begini Pesan Yabes Tanuri ke Skuat Bali United di Empat Laga Sisa Liga 1
• Kronologi Siswi SMPN 4 Tabanan Tewas Kecelakaan Saat Pulang Sekolah, Kepala Nadiasari Dihantam Mobil
• Terkuak, 200 Usaha Sablon di Denpasar Tak Berizin, DLHK Sebut Buang Limbah ke Sungai pada Malam Hari
Dalam kesempatan tersebut, pihak WWF Indonesia memberikan sebuah penghargaan secara simbolis kepada ARTOTEL karena telah menjadi member program Signing Blue yang diinisiasi oleh WWF-Indonesia.
"Ke depannya nanti tentu saja tidak hanya ARTOTEL Bali saja, nantinya ARTOTEL Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung dan Medan akan kita masukkan ke program Signing Blue. Dan program-program lainnya itu kita akan menghilangkan single use plastic di setiap ARTOTEL," ungkapnya.
Tambahnya, di tahun 2020 nanti untuk body wash, shampoo, dan conditioner akan dibuat menjadi bentuk jar dan akan diisi ulang terus-menerus.
Serta untuk sisir, sikat gigi akan menggunakan kertas daur ulang yang regidible dan juga botol-botol minuman akan diganti menjadi botol kaca sehingga tidak lagi menggunakan botol plastik kemasan.
"Harapan ke depan dari semua video yang kita buat dan dari semua publikasi ini, kami ingin semua masyarakat punya rasa nalar yang cukup untuk tidak membuang sampah sembarangan karena dari hal yang sekecil itu memberikan dampak yang besar sekali," harapnya.
• Terkuak, 200 Usaha Sablon di Denpasar Tak Berizin, DLHK Sebut Buang Limbah ke Sungai pada Malam Hari
• Dihancurkan Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Ranking Indonesia Setara Kamboja
Komentar:
1. I Gusti Ayu Oka Trisnawati, Peserta
"Kegiatan dan program yang bagus dan mungkin ke depannya panelis bisa semakin ditambah, mungkin bisa dengan mengundang goverment agar bisa semakin memberikan masukan,"
2. Anisa, Perwakilan TRI Upcycle
"Jadi pesan dari TRI Upcycle adalah Ayo kita menjadi masyarakat yang lebih bijak dalam mengkonsumsi karena sekecil apapun hal yang kita lakukan itu bisa memberikan dampak yang baik untuk lingkungan. Kalau kita menjadi konsumsi yang bijak toh nanti perusahaan-perusahaan lainnya akan mengikuti demainnya,"
People: Siti Muamalah
Salah satu anak muda yang turut mengikuti presscon ini adalah Siti Muamalah.
Menurutnya, di zaman sekarang ini masalah mengenai lingkungan dan khususnya sampah memanglah sangat mendesak dan harus segera dicari solusi untuk penanggulannya.
Siti Muamalah atau yang biasa disapa Mala ini menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan yang seharusnya diketahui oleh semua orang dari semua umur serta profesi.
"Ini benar-benar acara yang bermanfaat dan berfaedah sekali bagi Saya khususnya dan pastinya untuk yang lainnya juga karena ini membahas tentang lingkungan. Mau gak mau kita sebagai manusia hidup di lingkungan yang di mana kita ciptakan dan ber-impact kepada lingkungan juga," ujarnya ketika ditemui Tribun Bali pada Kamis (28/11/2019).
Menurutnya, banyak hal kecil yang biasa masyarakat lakukan namun mereka tidak sadar bahwa itu adalah suatu kegiatan yang merusak lingkungan.
Salah satunya adalah membeli dan membuang botol kemasan plastik ke sungai, jalan raya dan bahkan pantai.
"Dengan adanya kegiatan ini, sedikit langkah kecil untuk menyadarkan orang kalau selama ini kita salah dan ada hal yang bisa kita lakukan tanpa merusak lingkungan. Kita harus sadar kalau kita di dunia ini tidak hidup sendiri, ada hiu, penyu dan hewan-hewan lainnya yang merasa terganggu ketika kita buang sampah di pantai. Secara gak langsung kita bunuh mereka secara perlahan, istilahnya seperti itu," ungkap Mala.
Melalui kegiatan ini ia berharap agar semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya menjaga serta melestarikan lingkungan khususnya dengan tidak membuang sampah sembarang dan meminimalisasi penggunaan produk kemasan plastik sekali pakai. (*)