Dharma Wacana
Pandangan Ida Pandita Mengenai Masa Depan Hindu di Bali
Seiring perkembangan zaman, saat ini perilaku beragama umat Hindu di Bali mulai mengalami perubahan.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ady Sucipto
Catur Yoga Marga meliputi, Bhakti Marga yang ditunjukkan dengan cara berbhakti atau cinta pada Tuhan dan sesama mahkluk ciptaan-Nya.
Karma Marga, jalan menuju Tuhan dengan cara bekerja, melakukan pelayanan tanpa pamrih.
Jnana Marga, cara mencapai Tuhan dengan cara mempelajari kitab suci Weda.
Dan, Raja Yoga atau mencapai Tuhan dengan cara meditasi.
Namun keempat jalan ini tidak boleh dibenturkan, satu sama lain harus saling menguatkan.
Lalu bagaimana dengan budaya Hindu di Bali?
Dari segi budaya, ada budaya yang berlandaskan pertanian (agriculture), ada pola primitif, menggunakan pola industri (rasionalisme), dan ada pula budaya yang menggunakan pola post modern.
Semua budaya ini bagus, namun yang terpenting semua muaranya adalah sama, Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma.
Budaya dan agama Hindu di Bali memang tidak bisa dilepaskan. Dalam hal ini ada dua elemen yang tidak bisa dipisahkan, yakni absolute dan relatif.
Hal yang absolut, seperti nilai atau filosofi tidak boleh diubah. Namun yang relatif, ini yang harus diubah sesuai dengan kepentingan umat.
Apakah upacara-upacara massal yang saat ini marak dilakukan umat, sebagai salah satu penyelamat umat dalam menjalankan agama sesuai budaya Hindu di Bali?
Gerakan massal ini lahir karena waktu yang semakin sulit.
Masyarakat kita saat ini sedang bertarung untuk melangsungkan kehidupan, sehingga berpacu dengan waktu.
Maka dengan demikian, gerakan upacara massal itu menjadi sebuah pilihan.
Upacara model ini, secara tujuan spiritual sama seperti upacara ortodok, namun kelebihannya umat bisa lebih mengefisiensikan waktu dan biayanya.
Dengan adanya konsep upacara massal ini, baik yang disediakan oleh agen, menyebabkan umat tidak perlu sibuk mempersiapkan segala sesuatunya, karena sudah disediakan.
Ini merupakan satu strategi pemertahanan Hindu Bali ke depan. (*)