Festival Jegog Digelar Pertama Kali di Anjungan Cerdas Rambut Siwi Jembrana

Pemkab Jembrana menggelar Festival Jegog di Anjungan Cerdas Jalan Nasional (ACJN) Rambutsiwi

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
Humas Pemkab Jembrana
Humas Pemkab Jembrana 

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, I Wayan Adnyana mengapresiasi dan menyambut psoitif pelaksanaan Festival Jegog tahun ini.

Jegog disebutnya warisan budaya tak benda, kaya akan nilai filosofis, sosilologis serta makna sejarah.

Nilai itu sangat penting bagi Bali bahkan juga nasional.

Sehingga dengan terselenggaranya Festival Jegog Jembrana tahun ini, bisa menyosialisasikan keadiluhungan nilai-nilai jegog itu.

Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Tidak Paham Pancasila, Bentuk Penghinaan Simbol Negara?

RSUP Sanglah Buka Poliklinik Tradisional dan Komplementer, Ada Layanan Akupuntur hingga Hipnoterapi

“Jadi event ini sangat bagus, semoga bisa terselenggara secara kontinu, yang terpenting bagaimana kita bersama-sama menjaga aset bangsa ini, di antaranya melalui penyelenggaraan event, baik itu Pesta Kesenian Bali di provinsi maupun event skala nasional, di tingkat yang lebih tinggi," ujarnya.

Festival hari pertama berlangsung meriah, menampilkan pementasan jegog tempo dulu dengan menampilkan tari ticak dayang yang dibawakan oleh Trah Kiyang Gliduh, sebagai pencipta jegog di Kabupaten Jembrana.

Penampilan kedua diisi pementasan jegog kreasi oleh jegog Suar Agung membawakan tarian makepung.

Penampilan terakhir diisi dengan pementasan jegog kolaborasi yang dibawakan oleh Sanggar kumara widya suara SMPN 4 Mendoyo dengan membawakan karya musik dan tarian jejangeran.

Tarian ini menggambarkan romantisme kehidupan anak-anak berkolaborasi dengan musik diatonis yang ditata dengan lagu pop bali sebagai interpretasi anak muda dengan olah vokal yang bernuasa kekinian.

Festival hari kedua dilaksanakan FGD jegog/workshop jegog membedah hal-hal yang masih belum terjawab berkaitan dengan kesenian Jegog.

Sejauh ini, Jegog masih minim refrensi sehingga diperlukan banyak pembahasan dan ruang diskusi untuk menyempurnakan literasi.

7 Orang Ini Mengaku Menjadi Nabi & Menerima Wahyu, Terbaru Paruru Daeng Tau yang Menggegerkan Toraja

Polisi Sebut Fakta Baru Tentang Gadis 16 Tahun yang Ditusuk di Hotel, Cekcok karena Kurang Bayaran

Workshop dihari kedua festival , menghadirkan narasumber Prof Gede Arya Sugiartha,yang merupakan Rektor ISI Denpasar dan dari kalangan seniman.

Sedangkan malam harinya masih di hari kedua pelaksanaan, digelar pementasan jegog inovatif, kontemporer dan eksperimental.

Puncaknya Festival Jegog Jembrana 2019 akan ditutup pementasan jegog mebarung massal, dengan joged massal dan pengibing massal. 

Sejarah dan Perkembangan Jegog Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved