Anak Suryawan Kesurupan Minta Gali Sumur Tua, Ditemukan Tulang Belulang Diduga Korban G 30S PKI
Peristiwa gaib dialami Kadek Suryawan, anak perempuannya tiba-tiba kesurupan minta gali sumur tua
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Irma Budiarti
"Bapak terus sakit lama. Tapi tetap bersikukuh sumur telah bersih," jelasnya.
Kadek Suryawan mengatakan tulang manusia tersebut akan diupacarai sesuai keyakinan umat Hindu sehingga mereka bisa lebih tenang.
"Habis ini diproses aben ya," ujarnya.
Saudara sepupu Suryawan, Nengah Asih, mengakui pamannya atau ayah Suryawan memang tidak percaya.
Dia selalu mengatakan sumur sudah bersih.
Ayah Suryawan meninggal dunia enam bulan lalu.
Setelah itu mereka mesuugan atau nunas baos (menanyakan pada orang pintar).
• Seorang Balita Meninggal Dunia, Muncul Bintik Merah Setelah Minum Obat karena Batuk Pilek
• Booking Service melalui Website dan Aplikasi Agung Toyota, Dapatkan 1 Liter Oli Gratis
"Saat itu barulah dikasi tahu untuk membongkar. Saat itu almarhum nunas iwang (minta maaf) dan ngaku sisip (bersalah)," kata Nengah Asih.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, sumur tua tersebut memiliki kedalaman 8 meter.
Diperkirakan yang terkubur di dalamnya lima hingga tujuh orang.
Pada kedalaman 8 sampai 10 meter ditemukan serpihan tulang manusia.
Ada beberapa kancing baju masih utuh.
Ditemukan pula beberapa batu yang dipakai untuk menumbuk atau mengolah bumbu, barang besi, kayu balok, serta uang logam.
Tim inafis Polres Jembrana mengamankan tulang belulang tersebut dengan plastik.
Seorang kerabat Kadek Suryawan, Ketut Suara, mengaku menjadi saksi mata saat pembantaian korban G 30 S PKI di Desa Tegal Badeng Timur.
Di area rumah Kadek Suryawan, kata dia, dulu ada sumur yang digunakan untuk mengubur sekitar lima sampai tujuh korban.
Dua korban di antaranya merupakan kerabatnya.
"Dua orang misanan saya hilang," kata Ketut Suara.
(*)