Berita Jembrana
Waspadai Genangan Air Bersih dan Tingkatkan PSN, Kasus DBD di Jembrana Bali Cenderung Menurun
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jembrana Bali cenderung menurun drastis.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ady Sucipto
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jembrana Bali cenderung menurun drastis.
Namun, masyarakat diminta mewaspadai cuaca ekstrem atau musim tak menentu saat ini.
Mengingat belakangan ini kerap terjadi hujan deras, kemudian esok harinya cuaca panas terik.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Rentan Peningkatan Kasus DBD di Jembrana, Waspadai Genangan Air, Tingkatkan PSN
Kondisi ini dikhawatirkan bisa memicu perkembangan nyamuk penyebab DBD yakni Aedes Aegypti.
Menurut data yang berhasil diperoleh, jumlah kasus DBD hingga September 2025 ini tercatat sebanyak 102 kasus.
Rinciannya 24 kasus di Januari, 20 kasus di Februari, 14 kasus di Maret, 15 kasus di April dan 9 kasus di bulan Mei. Kemudian ada 7 kasus di Juni, 4 kasus di Juli, 3 kasus di Agustus, serta bulan September ada 6 kasus DBD tercatat.
Sementara untuk bulan Oktober masih nihil ditemukan kasus DBD.
Sementara itu, pada tahun 2024 lalu tercatat ada 332 kasus DBD dalam setahun.
Bulan April, Mei dan Juni ditemukan kasus paling tinggi yakni sebanyak 153 kasus. Jumlah ini sangat jauh berbeda dengan tahun ini.
"Meskipun kasus tahun ini cenderung turun dibanding tahun lalu, kita harus tetap waspada terhadap potensi kenaikan kasus (DBD) tiga bulan belakangan ini," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Jembrana, dr I Gede Ambara Putra saat dikonfirmasi, Senin (13/10).
Baca juga: Klinik Desa Bakal Beroperasi di Bangunan Pustu di Jembrana, Seluruh Pustu Bakal Dialihfungsikan
Menurutnya, potensi kenaikan kasus tiga bulan terakhir bisa saja terjadi.
Mengingat saat ini sedang terjadi cuaca ekstrem atau musim tak menentu yakni hari ini turun hujan deras dan besok hari justru panas terik, begitu seterusnya.
Kondisi ini kerap menyebabkan perkembangan nyamuk penyebab DBD cenderung lebih cepat.
"Kemudian nyamuk Aedes Aegypti ini suka di tempat-tempat genangan air yang tidak langsung di tanah seperti genangan air di kantong plastik, gelas plastik atau tempat lainnya," ungkapnya sembari menyebutkan agar mewaspadai migrasi kasus yang terjadi di wilayah lain atau ada kerabat yang terjangkit DBD di luar wilayah Jembrana.
Sebagai antisipasi, kata dia, masyarakat diminta untuk selalu meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta menjaga lingkungan masing-masing tetap bersih.
Jika menemukan bungkus atau botol plastik tergenang air segera dieliminasi untuk mencegah nyamuk berkembang biak.
"Tim dari Juru Malaria kami juga sudah membantu untuk melakukan pengawasan.
Jika ada sampah plastik boleh langsung dibakar saja agar tidak sampai tergenang air. Karena itu tempat kesukaan mereka (ngamuk Aedes Aegypti)," pesannya. (mpa)
Demam Berdarah Dangue
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
Jembrana
Gumi Makepung
Bali
kasus DBD
ViralLokal
| Enam Jabatan Eselon IIB Pemkab Jembrana Dikocok, Dua Staf Ahli Jadi Asisten Sekda |
|
|---|
| Kaling di Jembrana Ditetapkan Tersangka, Polisi Dalami Kasus Dugaan Penganiayaan Terhadap Anak SMP |
|
|---|
| MERIAHKAN Sumpah Pemuda, SPBU Sudirman di Jembrana Beri Reward 2 Liter Pertamax Gratis |
|
|---|
| LAKALANTAS Telan 38 Nyawa, Satlantas Gelar Jembrana Safety Riding Edukasi Tertib Berlalulintas |
|
|---|
| KASUS Ilegal Logging di Hutan Produksi Terbatas Jembrana, 32 Batang Kayu Gelondong Diamankan Polisi! |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.