Soal Postingan Loker Burger Shot dengan Agama Tertentu, PHDI Beri Respons
Adanya lowongan kerja (loker) yang mencari karyawan khusus muslim oleh perusahaan Burger Shot langsung mendapat respons dari Parisadha Hindu Dharma
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR-Adanya lowongan kerja (loker) yang mencari karyawan khusus muslim oleh perusahaan Burger Shot langsung mendapat respons dari Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI).
Untuk meluruskan dan mendapat konfirmasi dari pihak perusahaan, PHDI akhirnya memanggil pihak-pihak terkait, antara lain Burger Shot, Grab Kitchen sebagai platform yang menyediakan dapurnya, pihak Kementerian Agama dan Satpol PP.
Pertemuan dipimpin oleh Sekretaris PHDI Kota Denpasar I Made Arka dan digelar di Kantor PHDI Provinsi Bali, Kamis (5/12/2019).
• Grab Tanggapi Iklan Lowongan Pekerjaan oleh Mitra Merchant GrabKitchen di Bali
Dari pertemuan tersebut, pihak Burger Shot menyampaikan permintaan maaf baik secara verbal maupun tertulis.
• Bocoran Pemain Terbaik Liga 1 2019, Paulo Sergio Disinyalir Layak Donobatkan Pemain Terbaik
• Nusa Penida Peringkat Pertama Destinasi Terbaik Backpacker 2020, Cukup Rp 10 Ribu Saja
• Ini Waktu Kick Off Piala Presiden dan Liga 1 2020, PT LIB: Tapi Masih Bisa Berubah
Penanggung Jawab Burger Shot Bali, Andi Kusuma membenarkan adanya Loker diskriminatif tersebut.

Ia mengaku ada kesalahan administrasi saat dilakukan publikasi di salah satu media sosial, terkait loker tersebut yang dilakukan oleh Burger Shot Pusat di Malang.
Dijelaskan Burger Shot yang ada di Malang tidak melakukan koordinasi dengan Burger Shot yang ada di Bali, selanjutnya Loker langsung di-posting.
“Loker itu tanpa dikonfirmasi ke kami, langsung di-posting sehingga itu menjadi viral,” kata Andi.
Sementara saat ini diakuinya tim Burger Shot di Bali belum membutuhkan pekerja karena perusahaan belum beroperasi di Bali.
“Jadi ada kesalahpahaman. Kemudian kami meminta maaf kepada PHDI dan semua Umat Hindu atas ketidaktahuan kami sehingga menyebabkan ada ketersinggungan Umat Hindu di Bali,” kata Andi.
Sekretaris PHDI Kota Denpasar sekaligus Wakil Ketua FKUB Denpasar, I Made Arka meminta agar pihak Burger Shot dan Grab mulat sarira (introspeksi diri) serta lebih intensif melakukan komunikasi saat melakukan perekrutan karyawan.
Secara khusus dirinya meminta Grab Kitchen agar menyampaikan kepada seluruh tenant-nya ketika mencari karyawan supaya tidak memunculkan nama agama.
Karena setiap memunculkan nama agama tertentu pasti akan menjadi viral.
• Ucapan Syukur Yabes Roni, Pemain Asal NTT Pertama yang Rasakan Kualifikasi Liga Champion Asia
• Begini Rapor Timnas U-23 Indonesia Selama Babak Penyisihan Grup SEA Games 2019
• Terdakwa Ini Menangis di Ruang Sidang Setelah Dituntut 13 Tahun Penjara, Ingat Anaknya Baru Lahir
“Jangan sampai memunculkan nama agama, sehingga memunculkan persepsi di masyarakat Bali bahwa tidak ada tempat untuk bekerja bagi orang Hindu,” ujarnya.
Dikatakannya permasalahan ini juga sudah dilaporkan ke Walikota dan Wakil Walikota Denpasar, mengingat sebelumnya Warung Lombok Ijo di Renon juga melakukan hal yang sama, sehingga pihak pemilik usaha Sama pak meminta maaf kepada sulinggih, karena yang mempunyai tanah di warung tersebut adalah seorang sulinggih.