Praktik penjagalan kucing

Kronologi 11 Kucing di Denpasar yang Berhasil Diselamatkan Saat Akan Disembelih

untuk mengadopsi itu tidak gratis, dia harus menebus Rp 400 ribu agar 11 ekor kucing itu tidak disembelih.

Penulis: Noviana Windri | Editor: Huda Miftachul Huda
tribun bali/noviana windri
Kondisi rumah Tuti yang dijadikan penampungan kucing-kucing terlantar di wilayah Bali, Minggu (8/12/2019). Ada lebih dari 100 kucing buangan yang ditampung di tempat ini. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR –Titik Suprapti yang menyelamatkan 11 ekor kucing yang hendak disembelih atau dijagal menceritakan bagaimana awal mula dia harus menebus ratusan ribu rupiah agar kucing itu tidak disembelih.

Daging kucing yang disembelih itu rencananya akan dijual kepada seorang pemilik warung.

"Pertama kali ini saya menyelamatkan kucing. Tapi memang katanya banyak praktik seperti ini," katanya Minggu (8/12/2019).

Tuti sendiri menyelamatkan 11 ekor kucing yang hendak disembelih oleh seorang pedagang.

Berawal dari sebuah informasi yang beredar di grup facebook Bali Cat Lover yang menawarkan adopsi kucing yang hendak disembelih.

BREAKING NEWS: Kisah Tuti Suprapti Hentikan Seorang Pedagang Bunuh 11 Kucing untuk Menu Makanan

Transaksi Kucing untuk Dieksekusi Dilakukan di Dekat Jembatan di Denpasar

"Saya awalnya lihat dari grup facebook. Karena saya tidak tega lihatnya jadi langsung saya adopsi saja," sambungnya.

Namun untuk mengadopsi itu tidak gratis, dia harus menebus Rp 400 ribu agar 11 ekor kucing itu tidak disembelih.

Sebelumnya, seorang penyelamat kucing di Denpasar, Tuti Suprapti mengungkapkan cerita mengejutkan tentang seorang pedagang yang akan menjadikan daging kucing sebagai menu makanan untuk dijual di warung.

Tuti secara eksklusif menceritakan kisahnya menghentikan penjagalan belasan kucing kepada Tribun Bali pada Minggu (8/12/2019). 

"Pernah menyelamatkan kucing dari seseorang. Kemarin mau dipakai campuran untuk menu makanan yang dijual," ungkapnya ditemui di sebuah tempat di Denpasar

Untuk menyelamatkan nyawa kucing yang hendak dijagal itu, ia harus menebusnya dengan uang sebesar Rp 400 ribu.

"Ada itu (praktik daging kucing jadikan campuran makanan), banyak. Jadi kucing-kucing kampung yang berkeliaran itu yang diambil. Saya untuk menyelamatkan kucing itu saya harus nebus Rp 400 ribu," tambahnya. 

Tuti menebus kucing-kucing tersebut dari salah satu pedagang di seputaran jalan By Pass Ngurah Rai Denpasar sebanyak 11 ekor.

Praktik daging kucing ini diduga sudah lama dilakukan oleh seorang pedagang untuk dijual dan dijadikan campuran bahan makanan. Dia menemukan peristiwa ini April lalu

"Saya menyelamatkan 11 ekor yang mau dipotong-potong itu," sambungnya.

Tuti mengaku sebenarnya ia dan temannya dari komunitas pecinta kucing hendak melaporkan ke pihak kepolisian. 

Namun, niatnya harus ia urungkan karena masih harus banyak mengumpulkan bukti-bukti pendukung lainnya. (*)

Langganan berita pilihan tribun-bali.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/TribunBaliTerkini

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved