Praktik penjagalan kucing
BREAKING NEWS: Kisah Tuti Suprapti Hentikan Seorang Pedagang Bunuh 11 Kucing untuk Menu Makanan
Seorang pedagang ini sudah siap menjagal 11 ekor kucing untuk dijadikan menu olahan makanan, Tuti datang dan harus menebusnya dengan sejumlah uang.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Seorang penyelamat kucing di Denpasar, Tuti Suprapti mengungkapkan cerita mengejutkan tentang seorang pedagang yang akan menjadikan daging kucing sebagai menu makanan untuk dijual.
Tuti secara eksklusif menceritakan kisahnya menghentikan penjagalan belasan kucing kepada Tribun Bali pada Minggu (8/12/2019).
"Pernah menyelamatkan kucing dari seseorang. Kemarin mau dipakai campuran untuk menu makanan yang dijual," ungkapnya ditemui di sebuah tempat di Denpasar.
Untuk menyelamatkan nyawa kucing yang hendak dijagal itu, ia harus menebusnya dengan uang sebesar Rp 400 ribu.
• Transaksi Kucing untuk Dieksekusi Dilakukan di Dekat Jembatan di Denpasar
• Kronologi 11 Kucing di Denpasar yang Berhasil Diselamatkan Saat Akan Disembelih
• 25 Kampus Hijau Terbaik 2019 Dirilis, Bagaimana dengan Kampus di Bali, Ini Daftarnya
• Bali Propaganda Cat Show 2019 di Park23, Kucing Rey Pakai Kostum Tari Pendet
"Ada itu (praktik daging kucing jadikan campuran makanan), banyak. Jadi kucing-kucing kampung yang berkeliaran itu yang diambil. Saya untuk menyelamatkan kucing itu saya harus nebus Rp 400 ribu," tambahnya.
Tuti menebus kucing-kucing tersebut dari salah satu pedagang di seputaran jalan By Pass Ngurah Rai Denpasar sebanyak 11 ekor.
Praktik daging kucing ini diduga sudah lama dilakukan oleh seorang pedagang ini untuk dijual dan dijadikan campuran bahan makanan.
"Ada di Jalan By Pass Ngurah Rai (menyebut nama sebuah tempat) itu. Saya menyelamatkan 11 ekor yang mau dipotong-potong itu. Di situ memang biasanya mereka ngambilnya," sambungnya.
Tuti mengaku sebenarnya ia dan temannya dari komunitas pencinta kucing hendak melaporkan ke pihak kepolisian.
Namun, niatnya harus ia urungkan karena masih harus banyak mengumpulkan bukti-bukti pendukung lainnya. (*)
Langganan berita pilihan tribun-bali.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/TribunBaliTerkini