Praktik Penjagalan Kucing

Transaksi Kucing untuk Dieksekusi Dilakukan di Dekat Jembatan di Denpasar

biasanya yang membeli kucing itu adalah tangan kedua, sebelum akhirnya kucing itu dijual kepada seorang pedagang makanan.

Penulis: Noviana Windri | Editor: Huda Miftachul Huda
tribun bali/noviana windri
Kondisi rumah Tuti yang dijadikan penampungan kucing-kucing terlantar di wilayah Bali, Minggu (8/12/2019). Ada lebih dari 100 kucing buangan yang ditampung di tempat ini. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Praktik jual beli kucing telantar di Denapsar yang kemudian akan dijagal dan dagingnya digunakan untuk menu makanan seorang pedagang dilakukan di tempat umum. 

Tuti Suprapti seorang ibu yang juga pecinta kucing menceritakan bagaimana kisahnya menyelamatkan belasan kucing yang hendak dijagal untuk digunakan dagingnya.

Kata dia, biasanya yang membeli kucing itu adalah tangan kedua, sebelum akhirnya kucing itu dijual kepada seorang pedagang makanan. 

Daging kucing ini akan dijadikan campuran bahan makanan untuk dijual di warung kawasan Denpasar.

"Ada di jembatan Jalan By Pass Ngurah Rai itu. Saya dulu menyelamatkan 11 ekor yang mau dipotong itu. Di situ memang biasanya mereka ngambilnya," kata Tuti Suprapti secara eksklusif kepada Tribun Bali, Minggu (8/12/2019).

BREAKING NEWS: Kisah Tuti Suprapti Hentikan Seorang Pedagang Bunuh 11 Kucing untuk Menu Makanan

Kronologi 11 Kucing di Denpasar yang Berhasil Diselamatkan Saat Akan Disembelih

Soal Kontrak Pemain Bali United, Teco: Sepakbola Itu Bisnis, Kamu Bisa Jual Pemain untuk Uang

Tuti menunjuk nama sebuah lokasi yang dekat jembatan ini.

Di wilayah ini sejatinya tidak cukup sepi dari aktivitas warga sekitar serta lalu lalang kendaraan bermotor di kawasan Bypass Ngurah Rai Denpasar.

Tuti Suprapti yang tinggal di kawasan Denpasar ini kini sudah banyak menampung kucing buangan di wilayah Denpasar dan sekitarnya.

Sebelumnya, seorang penyelamat kucing di Denpasar, Tuti Suprapti mengungkapkan cerita mengejutkan tentang seorang pedagang yang akan menjadikan daging kucing sebagai menu makanan untuk dijual.

Tuti secara eksklusif menceritakan kisahnya menghentikan penjagalan belasan kucing kepada Tribun Bali pada Minggu (8/12/2019). 

"Pernah menyelamatkan kucing dari seseorang. Kemarin mau dipakai campuran untuk menu makanan yang dijual," ungkapnya ditemui di sebuah tempat di Denpasar. 

 

Untuk menyelamatkan nyawa kucing yang hendak dijagal itu, ia harus menebusnya dengan uang sebesar Rp 400 ribu.

"Ada itu (praktik daging kucing jadikan campuran makanan), banyak. Jadi kucing-kucing kampung yang berkeliaran itu yang diambil. Saya untuk menyelamatkan kucing itu saya harus nebus Rp 400 ribu," tambahnya. 

Tuti menebus kucing-kucing tersebut dari salah satu pedagang di seputaran jalan By Pass Ngurah Rai Denpasar sebanyak 11 ekor.

5 Fakta Jual Beli Kucing Telantar di Denpasar, Dagingnya untuk Campuran Makanan

Bali United Undang Via Vallen untuk Rayakan Pesta Juara Liga 1 2019

25 Kampus Hijau Terbaik 2019 Dirilis, Bagaimana dengan Kampus di Bali, Ini Daftarnya

Praktik daging kucing ini diduga sudah lama dilakukan oleh seorang pedagang untuk dijual dan dijadikan campuran bahan makanan.

"Saya menyelamatkan 11 ekor yang mau dipotong-potong itu," sambungnya.

Tuti mengaku sebenarnya ia dan temannya dari komunitas pecinta kucing hendak melaporkan ke pihak kepolisian. 

Namun, niatnya harus ia urungkan karena masih harus banyak mengumpulkan bukti-bukti pendukung lainnya. (*)

Langganan berita pilihan tribun-bali.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/TribunBaliTerkini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved