Saka POM Ikut Awasi Peredaran Obat & Makanan Berbahaya, Bisa Cek Cepat di Pasar atau Warung
Krida Pengujian Sederhana, namun bukan dilakukan di laboratorium, melainkan pengujian cepat di lapangan, bisa di pasar atau warung
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Irma Budiarti
Gerakan Pramuka Bali Ikut Awasi Peredaran Obat dan Makanan Berbahaya, Bisa Cek Cepat di Pasar atau Warung
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gerakan Pramuka Indonesia Kwartir Daerah (Kwarda) Bali kini membentuk Satuan Karya Pramuka Pengawas Obat dan Makanan (Saka POM).
Saka POM ini dibentuk untuk daerah Bali, cabang Denpasar serta Gianyar, dan pengurusnya telah dilantik di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Bali, Minggu (8/12/2019).
Ketua Majelis Pembimbing Saka POM Kwartir Daerah Bali I Gusti Ayu Adhi Aryapatni mengatakan, Saka POM ini nantinya akan dibentuk sebuah krida.
Krida tersebut di antaranya Krida Pengujian Sederhana, namun bukan dilakukan di laboratorium, melainkan pengujian cepat di lapangan, bisa di pasar atau warung.
Selain Krida Pengujian Sederhana, pihaknya juga akan membentuk Krida Pengawasan dan Krida Pemberian Informasi.
"Nanti kami harapkan Saka-Saka (atau) Krida-Krida ini akan membentuk anggota. Nanti ada pembinaan lagi kepada mereka. Pemberian informasi terkait obat dan makanan," jelasnya.
• Kisah Siman Sudartawa, Perenang Bali yang Sumbang Emas SEA Games 2019, Ada Perjuangan Besar Orangtua
• Krama Desa Tembok Kembangkan Buah Langka Jeruk Keprok Tejakula
Aryapatni yang juga Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Denpasar ini mengatakan, dirinya sangat senang mendapatkan dukungan dari Kwarda Bali.
Sebetulnya, kata dia, pergerakan antara BBPOM Denpasar dengan Gerakan Pramuka sudah berlangsung sejak 2018 dengan membentuk kader Pramuka Peduli Obat dan Pangan Aman (POPA).
Pada waktu itu, kader-kader Pramuka POPA di daerah langsung menyosialisasikan segala ilmu yang didapatkan kepada masyarakat.
Keberadaan kader Pramuka POPA ini, dinilai Aryapatni, sangat strategis sehingga saat ini dilegalkan dengan pembentukan lembaga berupa Saka POM.
Dengan hadirnya kader ini, Aryapatni mengaku sudah merasakan dampaknya yang terjadi di lapangan.
"Mereka kan langsung menyosialisasikan, dan kami punya grup kan, melihat mereka melaporkan kegiatannya jadi kader-kader POPA," tuturnya.
• Soal Kontrak Pemain Bali United, Teco: Sepakbola Itu Bisnis, Kamu Bisa Jual Pemain untuk Uang
• UPDATE Perolehan Medali SEA Games 2019 , Indonesia Berpeluang Tambah 3 Emas dari Bulu Tangkis
Saat ini, dengan kehadiran Saka POM, pergerakannya bisa lebih terstruktur dengan adanya modul-modul atau materi-materi informasi yang akan disampaikan ke masyarakat.