Penembakan di Gianyar Bali
Korban Penembakan Brutal di Gianyar Bingung Mengapa Dijadikan Sasaran, Sering Ditantang Berkelahi
Belum lama ini, ada seorang warga Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan yang meminta bantuannya untuk menjual tanahnya pada temannya.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Korban penembakan air soft gun, I Ketut Tantra (58) telah berada di rumahnya di Banjar Negari, Desa Singapadu Tengah, Sukawati, Gianyar, Bali, Rabu (11/12/2019).
Saat dikunjungi Tribun Bali, Tantra tak terlihat kesakitan, meskipun punggung dan lengannya tertembak tiga peluru.
"Saat ini terasa seperti kesemutan, tapi kalau disentuh baru sakit, makanya sekarang agak kesulitan kalau mau tidur," ujarnya sembari duduk di teras bale dangin rumahnya.
• BREAKING NEWS : Pria Asal Sukawati Ini Tembak Temannya Secara Membabi Buta di Areal Pura Puseh
Kepada Tribun Bali, pria murah senyum ini mengatakan dirinya tak seberapa kenal dengan Ketut Anom, orang yang menembakkanya.
"Sejak awal bulan ini, dia sering tantang saya berkelahi. Saya tak pernah ladeni karena sama-sama sudah berumur, gak pantas lah berkelahi," ujarnya.
Tantangan berkelahi itu, awal mulanya diduga karena jual-beli tanah antara teman pelaku dan teman Tantra.
Menurut Tantra, belum lama ini, ada seorang warga Banjar Tegaltamu, Desa Batubulan yang meminta bantuannya untuk menjual tanahnya pada temannya.
Ia pun menyanggupinya. Namun Tantra mengatakan tak ikut campur terkait proses jual belinya.
"Berapa luas, harga, serta bagaimana pembayarannya, apakah sudah lunas atau bagaimana, saya sendiri tidak tahu. Tapi kok saya yang dimusuhi, apalagi yang melakukan ini bukan orang yang jual tanah. Saya sendiri bingung dengan keadaan ini. Kalau memang marah karena tanah belum dibayar, harusnya ke pembeli dong, tapi kok saya yang dijadikan sasaran," ujarnya.
Seperti diberitkan bahwa insiden penembakan ini terjadi di areal parkiran Pura Puseh, Banjar Denjalan, Desa Batubulan, Gianyar pada Selasa (10/12/2019) pukul 11.30 Wita.
Menurut polisi penangkapan pelaku berawal, saat pihak kepolisian Polsek Sukawati mendapatkan laporan penganiayaan menggunakan senjata jenis pistol, Selasa (10/12/2019) pukul 11.30 Wita.
Polisi pun langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP), dan melakukan olah TKP, serta mengumpulkan sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut.
Saat polisi ada di TKP, korban saat itu sudah berada di RSU Ganesha untuk mengobati lukanya.
Kanit Reskrim Polsek Sukawati, IPTU Gusti Ngurah Jaya Winangun mengatakan, dari keterangan para saksi, diketahui pelakunya tinggal di daerah Batubulan, atas nama Ketut Anom.
Sekitar pukul 12.15 Wita, Anom berhasil diamankan di rumahnya, tanpa perlawanan.
“Kami amankan di rumahnya di Banjar Tegaltamu, tidak ada perlawanan sama sekali,” ujarnya.
Terkait motif penembakan tersebut, Gusti Winangun mengatakan, dipicu permasalahan jual beli-tanah.
Winangun mengungkapkan, pelaku tidak terlibat dalam organisasi apapun.
Pistol jenis air soft gun tersebut dibelinya secara online, dan dibawanya hampir setiap hari.
Terkait apakah pistol itu dibelinya sengaja untuk menembak korban, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman.
Namun dari keterangan pelaku, penembakan tersebut dilakukan saat pelaku tidak sengaja bertemu korban.
“Dia tidak sengaja ketemu, langsunglah korban ditembak secara membabi buta sebanyak lima kali, mengenai punggung dan lengan,” ujarnya.
Saat ini, polisi telah mengamankan senjata tersebut, lengkap dengan sebuah magazine berisi lima butir amunisi.
Sementara di TKP, pihak kepolisian mengamankan sebutir peluru berbentuk pelor.
“Pelaku dan barang bukti sudah kita amankan. Pasal yang dikenakan, 351 ayat 1 KUHP,” ujar Winangun. (*)