Ida Shri Begawan Khresna Ardhana Kepakisan Jalankan Sesana Kesulinggihan di Australia
Seusai melaksanakan upacara Dwi Jati (penyucian diri menjadi Sulinggih), Ida Begawan akan kembali ke Australia untuk melayani umat di sana
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Dulu istrinya saat walaka bernama Louisa Theresa Wirata (58), merupakan seorang guru spiritual di Australia.
Menurutnya menjadi seorang sulinggih ibarat seperti bayi yang baru lahir, sehingga harus mengikuti sesana (aturan-aturan) terkait kesulinggihan.
“Ratu akan berusaha membawa nama baik kabupaten dan provinsi, di luar Indonesia, semoga bisa melayani umat, baik di Bali, Indonesia maupun Australia,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Puskor Hindunesia Ida Bagus Susena Pantra yang juga hadir saat upacara padiksan, mengatakan salah satu alasan dwi jati Ida Shri Begawan Kreshna Ardhana Kepakisan dan Ida Shri Begawan Istri Kreshna Ardhana Kepakisan adalah karena banyak warga Australia, Indonesia, Bali yang ingin ada seorang sulinggih di Brisbane.
Maka dari itu, setelah seluruh rangkaian prosesi upacara selesai, Ida Begawan akan kembali ke Australia untuk melayani umat di sana.
“Beliau di sini sekitar empat bulan lagi untuk memperdalam ajaran kependetaan sebelum resmi menjalankan swadharma sebagai sulinggih,” kata Gus Susena.
• Gemar Bertapa dan Panjang Umur Bagi Mereka yang Lahir Sabtu Pon Sinta, Ini Jalan Hidupnya
• Menteri BUMN Erick Thohir Tertawa Saat Dengar Anak Usaha Bernama Garuda Tauberes Indonesia
Ia menerangkan, seluruh rangkaian upacara dwi jati telah selesai dilaksanakan diawali dengan nyeda rage, selanjutnya tanggal 11 Desember langsung napak yang dipimpin seorang nabe Ida Pedanda Gde Oka Manuaba.
Di sisi lain padiksan dilaksanakan atas desakan dan kebutuhan umat.
Umat Hindu di Australia jumlahnya cukup banyak, namun tersebar di beberapa tempat, seperti Brisbane, Perth, New South Wales, Canberra dan sebagainya.
Contohnya, jumlah Umat Hindu di Adelaide sekitar 55 KK.
“Cukup tersebar, tetapi orang Bali banyak terkonsentrasi seperti di Adelaide dan Perth,” sebutnya.
Sayangnya, di Australia belum ada pura, yang ada hanyalah bangunan pelinggih.
Ke depan dengan adanya seorang sulinggih akan didirikan pura di Adelaide, dan saat ini sudah diajukan proposal ke Pemerintah Australia.
“Kalau sudah fix akan mendirikan pura di sana, rencananya Puskor akan memfasilitasi ke konsulat atau kedubes agar posesnya menjadi lebih mudah,” ujarnya.
(*)