Bali Peringkat 3 Kerukunan Agama di Indonesia, Ini Tradisi yang Cerminkan Kerukunan di Pulau Dewata
Di atas dataran tinggi di Kecamatan Karangasem, terdapat sebuah desa yang heterogen. Desa tersebut bernama Desa Bukit.
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Huda Miftachul Huda
Warga Kepaon Denpasar menggelar megibung sebagai bentuk rasa syukur dan meluapkan kegembiraan di bulan suci Ramadan setelah selama 10 hari penuh khataman atau menuntaskan membaca Al-Quran sebanyak 30 juz.
Megibung juga menjadi ajang mempererat rasa persaudaraan antar warga, baik sesama umat muslim maupun umat Hindu di Kepaon.
3. Warga Muslim Ikut Ngayah
Di atas dataran tinggi di Kecamatan Karangasem, terdapat sebuah desa yang heterogen. Desa tersebut bernama Desa Bukit.
Penduduknya sebagian besar memeluk agama Hindu, sebagian lagi memeluk agama Islam.
Keberagaman dan toleransi antar beragama dijunjung tinggi di desa ini.
Kegiatan adat dan budaya sarat mengandung nilai kebersamaan.
Satu di antaranya saat umat Muslim ngayah di areal Pura Bukit Kangin, Desa Bukit.
Ngayah adalah konsep manusia Bali sebagai wujud gotong royong yang dilandasi atas dasar tulus dan iklas.
Bentuk toleransi dan kebersamaan di Desa Den Bukit ini konon sudah ada sejak abad ke-18.
• Jalan Panjang Bali United, Lahir dari Rahim Putra Samarinda dan Besar dari Mimpi Manchester
• 13 Program Studi di Indonesia Ini Masuk 300 Terbaik di Dunia
Selain ketiga tradisi yang sudah berlangsung sangat lama, di era modern bukti kerukunan antarumat beragama di Bali juga dapat dilihat dari adanya toleransi dalam beribadah.
Salah satu yang paling menonjol adalah adanya kompleks peribadatan yang berdiri di atas satu lahan, yaitu Puja Mandala.
Di komplek peribadatan yang namanya diambil dari Bahasa Sansekerta, penyembahan (Puja) dan lingkaran (Mandala), terdapat lima rumah ibadat yang letaknya berdampingan mulai dari masjid, gereja Katolik, vihara, gereja Protestan dan pura.
Kompleks peribadatan Puja Mandala berada di kawasan resor elit Nusa Dua, Bali, yang berdiri sejak 1994 atas prakarsa Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Joop Ave pada masa Orde Baru. (*)