Heboh 'Teror' Ular Kobra di Beberapa Daerah Termasuk di Bali, Ini 3 Fakta Yang Perlu Diketahui
Warga di Banjar Dinas Bunutin, Desa Payangan, Marga, Tabanan dalam enam bulan terakhir juga kerap menemukan ular jenis king kobra
Penulis: Widyartha Suryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM - Sejumlah wilayah di Indonesia beberapa waktu terakhir dihebohkan dengan kemunculan ular kobra di rumah-rumah warga.
Daerah tersebut antara lain Ciracas, Jakarta Timur; Palur, Sukoharjo, Jawa Tengah; Jember, Jawa Timur; termasuk Bali.
Di Denpasar, sejak Sabtu (14/12/2019) hingga Senin (16/12/2019), BPBD telah menangkap sebanyak 6 ekor ular yang masuk pemukiman warga.
• Wayan Kobra Temukan Ular King Kobra di Tabanan Dengan 30 Telur Siap Menetas, Warga Kini Resah
• 10 Manfaat Tanaman Obat Daun Saga, Bisa Turunkan Demam Hingga Bantu Atasi Gigitan Ular
Enam ekor ular ini memiliki jenis yang bervariasi, mulai dari piton, ular sawah, termasuk ular kobra.
Sementara itu, warga di Banjar Dinas Bunutin, Desa Payangan, Marga, Tabanan dalam enam bulan terakhir juga kerap menemukan ular jenis king kobra di ladangnya.
“Kemarin pas ditangkap di sarangnya, kami menemukan kurang lebih 30 butir telur ular,” kata Kepala Wilayah Banjar Dinas Bunutin, I Wayan Suardikayasa.
Berikut adalah fakta tentang ular kobra yang perlu Anda ketahui:
1. Ditakuti
Dikutip dari Science Daily, penelitian yang dilakukan oleh Yale University, AS, menganalisis fosil, gen, dan anatomi dari 73 spesies ular dan kadal.
Ular juga menunjukkan keanekaragaman yang luar biasa, dengan lebih dari 3.400 spesies hidup ditemukan di berbagai habitat, seperti tanah, air, dan pepohonan.
Adapun jenis ular kobra yang kita kenal dengan tudung mereka yang mengancam dan postur tegak yang menakutkan menjadikan kobra sebagai ular paling ikonik di bumi.
Keanggunan, kelincahan, dan gigitan berbisanya membuat kobra dihormati dan ditakuti.
2. Karakteristik
Dilansir dari Live Science, kobra adalah Elapids, sejenis ular berbisa dengan taring berongga yang menempel di rahang atas di bagian depan mulut.
Ular-ular ini tidak bisa menahan taring mereka pada mangsa sehingga mereka menyuntikkan racun melalui taring mereka.
Kobra memiliki indera penciuman dan penglihatan malam yang luar biasa.
Ketika kobra menunjukkan tudung mereka, lalu mengangkat bagian atas tubuh mereka hingga berdiri tegak, itu adalah sinyal keinginan untuk menyerang.
Kobra dapat mendesis keras pada predator dan ancaman lainnya.
Selain tudungnya yang khas itu, kobra memiliki pupil bundar dan sisik halus.
Warna kobra sangat bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya. Ada warna merah, kuning, hitam, berbintik-bintik, bergaris dan banyak lainnya dan pola kobra.
3. Gigitan Kobra
Menurut University of Michigan sebagaimana dikutip dari Live Science, korban manusia dapat berhenti bernapas hanya 30 menit setelah digigit ular kobra.
Beberapa kobra, termasuk semua kobra yang meludah, memiliki racun sitotoksik yang menyerang jaringan tubuh dan menyebabkan rasa sakit yang parah, pembengkakan dan kemungkinan nekrosis (kematian sel dan jaringan). (*)