WIKI BALI

WIKI BALI: 6 Sungai yang Bisa Dijadikan Tempat Nongkrong di Denpasar

Sungai yang dulunya jadi tempat sampah kini jadi tujuan wisata, Berikut 6 sungai di Kota Denpasar yang bisa jadi alternatif wisata.

Tribun Bali/Putu Supartika
Hasil penataan di Tukad Oongan Denpasar, Kamis (5/12/2019) 

Tukad Taman Pancing yang berada di Pemogan, Denpasar Selatan,  Denpasar juga bisa jadi salah satu tempat wisata.

Di kiri dan kanan sungai ini ada tempat untuk jogging track juga tempat untuk bersantai dengan hamparan luas.

Sementara dari namanya juga sudah bisa diketahui bahwa tempat ini merupakan salah satu tempat untuk memancing di Denpasar.

Di tempat ini juga sempat dikaksanakan penebaran benih ikan.

Namun, kadang-kadang sungai ini berbusa karena limbah usaha warga yang dibuang ke sungai.

416 Pelamar CPNS di Klungkung Gugur Tahap Administrasi, IPK di bawah 3.0 hingga Tak Lampirkan STR

5 Cara Dan Syarat Turun Kelas BPJS Kesehatan Dengan Program Praktis, Berlaku hingga 30 April 2020

5. Tukad Tagtag

Tukad tagtag berada di sebelah timur Taman Kota Lumintang 

Di pinggir sungai juga terdapat jogging track dan tempat memancing.

Di jalan menuju Tukad ini juga dihiasi dengan mural.

6. Tukad Bindu

Keciprat air di kiri dan kanan bibir sungai Tukad Bindu, Denpasar ketika tubuh seorang anak mendarat di air setelah melompat dari atas tempat pembagian air.

Puluhan anak secara bergiliran menceburkan dirinya ke air sambil tertawa lepas menikmati liburan sekolah.

Di antara mereka ada Agus Ari, yang sering datang ke sungai ini untuk bermain dan berenang.

Tukad Bindu yang berada di wilayah Banjar Ujung, Kesiman, Denpasar kini menjadi arena bermain anak-anak, tempat berlibur, belajar, maupun olahraga.

Sebelum tahun 2010, Tukad Bindu adalah tempat pembuangan limbah rumah tangga.

Sungai kotor tak terawat, tak ada anak-anak yang sudi menceburkan diri ke air untuk berenang sambil bercanda.

Hingga akhirnya, atas inisiatif Kepala Lingkungan Banjar Ujung, Kesiman, Denpasar, AA Ari Temaja bersama beberapa warga sekitar, Tukad Bindu berbenah secara perlahan.

Mengubah mindset masyarakat di bantaran sungai memang merupakan langkah yang cukup ampuh untuk menjadikan sungai menjadi bersih. 

Melangkah pelan tapi pasti, kesan sungai yang jorok, pelan-pelan hilang dan sekarang menjadi pilihan untuk berlibur di Kota Denpasar.

Selain itu, sejak 22 Maret 2017 terbentuk sebuah Yayasan Tukad Bindu yang beranggotakan 15 orang.

Tempat ini akan ramai bila hari libur, termasuk Sabtu Minggu.

Saat hari libur, ibu-ibu datang pagi untuk jogging atau olahraga karena di sana ada jogging track dan fasilitas olahraga di pinggir sungai.

Jika hari biasa, pada jam-jam pulang sekolah, pukul 14.00 atau 14.30 Wita, puluhan anak sekolah juga bermain di sungai.

Tak hanya tempat bermain, Tukad Bindu juga menjadi tempat untuk belajar mengenal sungai dan alam.

Tak ada tiket masuk ke objek wisata ini, hanya membayar uang parkir saja.
Dan jika ingin berdonasi seikhlasnya, telah disediakan kotak donasi di sebelah utara.

Lapak-lapak kecil pun bisa ditemui di kiri dan kanan sungai yang membelah Desa Kesiman Petilan dengan Kelurahan Kesiman ini.

Sekadar duduk menikmati secangkir kopi, segelas jus, atau makan ringan bisa ditemui di sini sambil melihat aliran kelokan sungai yang semakin berbenah menjadi lebih baik.

Bagaimana? Apakah ada rencana nongkrong di pinggir sungai menikmati liburan?

Tapi ingat jaga keselamatan ya, apalagi sekarang tengah memasuki musim hujan. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved