Hati-hati Modus Penipuan, Tak Ada CPNS Jalur Indonesia Sehat
Kemenpan RB mengimbau masyarakat dan pelamar CPNS 2019 untuk selalu berhati-hati dalam segala bentuk modus penipuan
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Irma Budiarti
Hati-hati Modus Penipuan, Tak Ada CPNS Jalur Indonesia Sehat
TRIBUN-BALI.COM, BALI - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) kembali mengimbau masyarakat dan pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 untuk selalu berhati-hati dalam segala bentuk modus penipuan terkait CPNS.
Baru-baru ini, KemenPAN RB mendapatkan laporan pengangkatan CPNS jalur Indonesia Sehat dari Kementerian Kesehatan.
“Sudah dikonfirmasi, Kementerian Kesehatan tidak memiliki program pengangkatan CPNS jalur Indonesia Sehat,” jelas Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik (HKIP) KemenPAN RB, Andi Rahadian, di Jakarta, kemarin.
• Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2019, Pelamar Wajib Cetak Kartu Ujian, Ini Jadwalnya
• Lulus Seleksi CPNS Kemenkumham? Ini Data yang Harus Disiapkan
Andi mengatakan, setiap peserta diminta menyiapkan uang sebesar Rp 250 juta.
Selanjutnya, mereka tinggal menunggu Surat Keputusan (SK) untuk dibagikan.
Adapun oknum dalam kasus ini mengatasnamakan Mona sebagai staf dari Kementerian Kesehatan, dan pengumpul dana atas nama Iksan di Palembang, Sumatera Selatan.
Seperti diketahui, dalam proses seleksi CPNS, pemerintah tidak memungut biaya dalam bentuk apapun kepada peserta dan tidak menjanjikan kelulusan.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan, program yang dimiliki Kementerian Kesehatan adalah Nusantara Sehat.
• 7.710 Pelamar CPNS di Bali Tak Lolos Seleksi Administrasi, Hal Ini Jadi Penyebab
• 3 Sebab Ratusan Pelamar Tidak Lolos Seleksi Administrasi CPNS di Buleleng, Ada yang Seadanya
Program ini merupakan program khusus untuk pemenuhan tenaga kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK).
Bagi peserta yang mengikuti seleksi CPNS melalui program Nusantara Sehat, diperbolehkan mengikuti seleksi sesuai dengan mekanisme serta ketentuan yang berlaku.
Melalui program ini juga, para peserta yang mengikuti proses seleksi, tidak secara otomatis diangkat menjadi PNS.
Andi meminta kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan mengonfirmasi atas kebenaran informasi yang beredar mengenai CPNS, terutama yang meminta sejumlah uang.
“Jika mendapatkan informasi terkait proses seleksi CPNS dan dirasa tidak wajar, harap untuk selalu waspada dan konfirmasi dengan Kementerian PANRB terlebih dahulu,” imbaunya.
(*)