Cerita Masa Kecil Kembang Hartawan, Terbiasa Kerja Keras, Pernah Jadi Sopir Truk
Mantan Ketua DPRD Jembrana ini sejak kecil sudah terbiasa bekerja merintis dan membantu usaha orangtua mengerjakan bisnis truk.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Kerja keras, disiplin dan pantang menyerah merupakan salah satu kunci sukses seseorang.
Ketika budaya ini dirintis dari kecil, memasuki masa dewasa buah manis akan bisa dipetik karena kebiasaan tersebut.
Hal ini pula yang dirasakan Wakil Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan saat ini.
Mantan Ketua DPRD Jembrana ini sejak kecil sudah terbiasa bekerja merintis dan membantu usaha orangtua mengerjakan bisnis truk.
Memori itu masih terngiang hingga saat ini dirinya menjadi seorang pejabat.
Ketika tak sengaja Kembang mendapat tugas menghadiri gelar pasukan Operasi Lilin, terlintas masa lalu saya yang cukup keras kala mengurus kendaraan truk milik orangtuanya itu.
• Kasus DBD di Badung, Bali Meningkat, Komisi IV Tanyakan Program Jumantik
• Dewan Minta Pemkab Klungkung Lebih Bernyali, Blacklist Rekanan Penggarap Proyek Berkinerja Buruk
“Pengalaman saya dulu ngurus truk, saya sudah terbiasa mengecek oli, accu dan air radiator. Ketika saya diminta ikut mengecek kendaraan operasional, memori saya langsung teringat masa itu,” ujar Wabup Kembang.
Meskipun saat ini Wabup Kembang sudah menjadi pejabat, ia tidak memungkiri dirinya dulu pernah menjadi sopir truk.
Ia mengenang masa kecilnya sejak SMP dulu sudah terbiasa membawa truk .
“Biasanya pas hari libur sabtu – minggu , bapak sudah tugaskan saya keliling ke desa-desa mencari kelapa, “ tutur Kembang.
Kepercayaan dari orangtua itu terus berlanjut begitu Ia tamat kuliah.
Kembang diminta oleh bapaknya mengurus truk dan otomatis menyetir truk sendiri hingga ke Surabaya dan daerah lain di Pulau Jawa.
• Pemkot Denpasar Gelar Lomba OPD Terinovatif, Dorong Terciptanya Inovasi
• Gubernur Bali Buka Konferensi PWI Bali, Koster Dukung Program PWI Terutama di UKW dan Pelatihan
Malah perjalanan hingga ke Pulau jawa membawa truk pernah dilakoninya untuk memastikan hingga tahu berbagai persoalan serta seluk beluk bisnis transportasi di jalan.
Bahkan hingga kini, bisnis angkutan itu tetap dijalankannya, kendati kesibukannya sebagai wakil bupati tidak bisa mengurus penuh dan sudah memiliki pegawai yang dipercaya mengelola. .
“Sudah dari kecil saya dididik keras. Ingat dulu (kalau) telat bangun dilempar serabut kelapa bahkan direndam ke dalam drum. Tapi disyukurinya, dari didikan keras itu tertanam budaya kedisiplinan,” tambahnya.