Berebut Tiket Bali United

Penjualan Telah Ditutup, Komentar Sejumlah Suporter yang Masih Menunggu Tiket Bali United

Tiket dijual di Cafe Bali United, kali ini tiket bisa didapat dengan cara berbelanja di cafe minimal dengan harga Rp 20 ribu, dan satu orang bisa

Penulis: M. Firdian Sani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/M. Firdian Sani
Sejumlah fans Bali United masih terpantau menunggu di cafe stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (19/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, M. Firdian Sani

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Cafe Bali United di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali mendadak ramai karena pihak manajemen membuka penjualan tiket pada Kamis (19/12/2019) pukul 12.00 Wita.

Tiket dijual di Cafe Bali United, kali ini tiket bisa didapat dengan cara berbelanja di cafe minimal dengan harga Rp 20 ribu, dan satu orang bisa membeli dua tiket saja.

Haris Darsana dan Agus Yudi datang jam 11, tiba-tiba mereka berdua kaget karena melihat sudah ricuh.

Mereka tidak tahu percis kejadian itu, mereka hanya melihat kerumunan fans dan kondisi cafe sudah hancur saat itu.

Kaca-kaca pecah dan mereka mencoba mendekat, namun di tengah kerumunan, mereka kesulitan untuk masuk untuk membeli tiket.

"Iya kita gak dapat tiket, kita udah dari jam 11.00 siang sampai di sini," ujar Agus Yudi.

Bangunan dan Mesin Belum Siap, Uji Coba TPS Sementara di Mengwi Molor

Gelar Acara Perpisahan, Kapolres Gianyar: Saya titip Bali yang indah ini

Boeing Hentikan Produksi B737Max, Ditjen Hubud Tunggu Hasil Sertifikasi untuk Pencabutan Operasional

Mereka yang kecewa tampak masih setia menunggu tiket hingga pukul 17.00 Wita.

"Iya kita masih tunggu, takutnya tiketnya masih. Kan tahun lalu juga gitu, dibilang udah habis eh tahu-tahunya ada lagi dijual," katanya.

Ia juga menduga kerusuhan membuat penjualan segera ditutup, hal itu membuat mereka masih tetap menunggu.

"Kami sampai sini aja jam 11.00, terus tiket bukanya jam 12.00 terus jam 12 lebih sedikit itu dibilang udah habis, ya kami masih berharap tiket tetap dijual," ungkapnya.

Mereka berdua berharap sistem penjualan kembali seperti dulu lagi, dan pihak manajemen mau memanfaatkan loket-loket yang ada.

"Kalau untuk penjualan ya manfaatkan loket yang tersedia, dijual di hari pertandingan," tambah Agus.

Sama dengan Agus dan Haris, seorang fans yang tidak ingin dituliskan namanya itu mengatakan "Harapannya sih penjualan memanfaatkan loket-loket ya, kan apa fungsinya loket kalau tidak untuk menjual tiket ?" ucap pria asal Payangan itu.

Semeton Dewata Bulldog Tanggapi Kericuhan Antrean Tiket Bali United, Ada Banyak Fans Dadakan

Optimalkan Produk Biofarmakologi Laut, KKP Luncurkan Gerai Marine Spa Nusa Dua dan Rumah Produksi

Mulai Kaca Pecah hingga Kuasai Area Kasir, Begini Kesaksian Supervisor Bali United Cafe

Ia juga masih terlihat setia mununggu sambil berharap tiket masih ada yang tersisa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved