Plafon Jebol dan Kayu Atap Rapuh, Siswa SD di Karangasem Ini Takut Bangunan Sekolah Ambruk
Kondisi bangunan ini atap kelas bocor, plafon banyak yang jebol, serta kayu atap sudah rapuh.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Huda Miftachul Huda
TRIBUN-BALI, KARANGASEM – Kondisi bangunan di SD Negeri 1 Kesimpar, Kecamatan Abang, Karangasem, Bali sangat mengkhawatirkan.
Siswa dan guru SD Negeri 1 Kesimpar, Kecamatan Abang ini khawatir saat proses belajar mengajar digelar dalam kelas sekolah bisa ambruk.
Penyebabnya yakni beberapa bangunan kelas SD Negeri Kesimpar sangat memprihatinkan.
Atap kelas bocor, plafon banyak yang jebol, serta kayu atap sudah rapuh.
Komang Putra, siswa kelas V SD Negeri 1 Kesimpar Karangasem mengatakan, khawatir belajar dalam kelas.
• Dua WN India Terancam Hukuman Mati di Bali, Hendak Selundupkan 3 Kg Sabu ke Buleleng
• Disdikpora Minta Rp 7,3 M untuk Perbaikan, Tahun Ini Hanya 17 Sekolah Rusak yang Diprioritaskan
Kondisi bangunaan memprihatinkan lantaran usia bangunan sudah tua.
Kerangka atapnya rapuh, genteng pecah, dan sebagian kayu rapuh.
Siswa serta guru khawatir tertimpa material bangunan atap.
"Enggak nyaman belajar dengan kondisi bangunan seperti ini. Saat hujan air masuk ke dalam kelas. Meja serta buku basah. Tak tenang belajar. Kita pun dibatasi bermain di dalam kelas. Guru serta siswa khawatir. Takut saat di dalam," kata Putra, Kamis (19/12/2019).
Kepala Sekolah SDN 1 Kesimpar, I Nengah Reti mengatakan hal yang sama.
Siswa dan guru takut masuk ke dalam kelas V serta IV karena atapnya jebol.
Saat hujan air masuk ke dalam kelas, dan mengganggu proses belajar mengajar.
Atap kelas V dan IV rusak sejak belasan tahun lalu.
"Ruang kelas yang rusak parah yakni kelas V dan IV. Atap dan plafon ruangan sudah bocor serta jebol. Air masuk ke dalam saat musim hujan. Untuk kelas IV sedang diperbaiki pakai biaya operasional sekolah (BOS). Perbaikan dilakukan swadaya, dan sifatnya hanya sementara," jelas I Nengah Reti.
Pria yang baru menjabat kepsek 2 tahun ini nambahkan, ruang kelas V tak bisa ditempati saat hujan turun karena lantai kelas digenangi air.
• Sasar Anak-anak di Lereng Gunung Agung Karangasem, Salurkan Bantuan untuk Cegah Malnutrisi
• Teriakan Perempuan Ini Bangunkan Warga Sekampung dan Membuat Pelaku Pencurian Berhasil Ditangkap
• Selama 2019, Sehari Rata-rata Ada 6 Orang Digigit Anjing di Bangli
Siswa terpaksa belajar di ruang kelas lain agar aktivitaas belajar mengajar berjalan lancar.
Sementara siswa kelas I dan II digabung 1 ruang, hanya terpisah triplek.
"Di sini ada 6 ruangan, yang dipakai untuk proses belajar mengajar 5 ruangn karena 1 ruangan untuk ruang guru. Makanya kelas I dan II digabung menjadi satu kelas, hanya pisah papan triplek," jelas Reti.
Info di lapangan, biasanya ruang kelas dikosongkan saat hujan mengguyur ruang kelas.
Pihaknya berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) memberi bantuan untuk perbaikan gedung.
Mengingat ruangan kelas tersebut sangat dibutuhkan.
Pihaknya mengaku sudah menyampaikn masalah ini secara lisan ke Disdikpora Karangasem.
Dalam waktu dekat akan mengirimkan lewat proposal.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, Gusti Ngurah Kartika mengaku sudah menerima laporan ini.
Pihaknya telah menurunkan petugas untuk lihat kondisi sekolah.
Pihaknya akan berusaha mencarikan anggaran untuk memperbaiki beberapa ruang kelas SDN 1.
"Untuk DAK dan APBD tahun 2020 sudah teralokasikan. Kalau memungkinkan kita lakukan pergeseran anggaran, sehingga SDN 1 Kesimpar bisa diperbaiki segera,"jelas Gusti Ngurah Kartika.
Pihaknya berjanji akan perbaiki sekolah secara bertahap sesuai keadaan anggaran pemerintah daerah. (*)