Berburu Tiket Bali United
Suporter Bali United Kritik Sistem Penjualan Tiket, 'Sudah Tahu Akan Ramai Kenapa Dijual di Kafe'
Akibat antrean membeludak dan tak terkendali ini, pintu kaca kafe pecah dan meja kasir ambruk.
Penulis: eurazmy | Editor: Huda Miftachul Huda
Bedakan laga penting dan tidak
Hal senada dikatakan Surya, yang menyarankan agar ke depan, panitia tiket sudah harus mulai berbenah.
Panitia musti membedakan mana laga penting yang berpotensi antusias tinggi dan mana laga sepi.
''Jadi kan sampe kejadian kayak gini. Kejadian kayak gini juga bukan pertama kali. Harusnya manajemen udah sadar,'' katanya.
Ia juga menyarankan ke depan juga ada semacam dibuatkan kartu member semacam kartu e-tol.
''Jadi nanti biar gak ada antrean membeludak kayak gini. Udah tersistem rapi secara online,'' sarannya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, panitia dalam laga ini menyediakan tiket yang dicetak kurang lebih 26 ribu lembar.
Sementara, warga Bali yang memburu hampir 50 ribu.
Jika di laga-laga biasanya, tiket sangat mudah didapat de

ngan harga yang cukup bersahabat.
Suporter dadakan
Sementara, Ketut Budi Ketua Semeton Dewata Bulldog menganggap fenomena ini akibat kehadiran fans atau suporter dan penonton dadakan yang memburu tiket.
• Giliran Kiper Bali United Ditawar Klub Lain, Bangga Jika Bisa Tampil di Liga Champions Asia
• Stadion Ngurah Rai Denpasar Tak Masuk Standar Bali United di Piala AFC 2020, Perlu Investor
"Sekarang ini ramai mencari tiket karena banyak fans dadakan yang rebutan mencari tiket nonton. Karena fans sama penonton beda. Sekarang fans ingin mendukung tim dan merayakan pesta dengan tim, penonton juga ingin masuk," tegas Ketut Budi.
Ketut Budi mengatakan, sebenarnya tak susah mendapat tiket jika fans tahu caranya.
"Sebenarnya, saya lihat di media sosial banyak saran kita gabung ke komunitas fans agar lebih gampang. Karena setiap komunitas dapat jatah agar semua anggota bisa terakomidir mendapat tiket," jelas Ketut Budi.