Pura Dang Kahyangan Manik Api di Kemuning Terbakar Hebat, Kerugian Capai Rp 600 Juta Lebih
Mata I Dewa Gede Alit Saputra tampak berkaca-kaca saat ditemui di area Pura Dang Kahyangan Manik Api, di Desa Adat Kemoning, Klungkung, Bali.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ni Ketut Sudiani
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Mata I Dewa Gede Alit Saputra tampak berkaca-kaca saat ditemui di area Pura Dang Kahyangan Manik Api, di Desa Adat Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod, Klungkung, Bali, Jumat (20/12/2019).
Ketua Umum Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibiya) Kabupaten Klungkung tersebut tampak panik karena pura yang ia empon mengalami kebakaran hebat.
"Api sangat cepat melalap bangungan pelinggih karena atapnya memang berbahan ijuk," ujar Dewa Alit Saputra yang juga Kader Partai PSI Klungkung tersebut.
Ketika itu, pengempon pura dan petugas Damkar tampak saling bantu membantu untuk memadamkan api. Beberapa atap bangunan pelinggih tampak sudah hangus terbakar.
Meski sudah disemprot, asap pekat terus mengepul dari atap pelinggih yang terbakar.
"Pertama kali yang mengetahui kejadian ini petugas polisi yang kebetulan rumahnya dekat dengan pura. Ketika lewat, kebetulan ia melihat asap sudah mengepul di atap pelinggih yang terbakar," jelas Dewa Alit Saputra.
Setelah mendengar teriakan terjadi kebakaran, warga setempat pun berhamburan keluar rumah. Sembari menunggu petugas damkar, mereka bergotong royong berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat sederhana seperti ember dan sebagainya.
"Kami sempat melakukan upaya pemadaman secara manual, agar api tidak membesar dan merembet bangunan lainnya. Apalagi lokasi ini padat pemukiman," jelasnya.
Dewa Alit Saputra memperkirakan api yang menyebabkan Kebakaran di Pura Dang Kahyangan Manik Api, berasal dari pembakaran sampah di sisi selatan Pura.
Sebelum kebakaran terjadi, Dewa Alit Saputra sempat meminta tolong kepada seorang warga untuk melakukan pembersihan di pekarangan di sebelah selatan pura.
Kebetulan lokasi itu akan dibangun Bale Pewargan oleh pengempon Pura Dang Kahyangan Manik Api.
"Saya memang meminta warga itu untuk lakukan pembersihan di selatan pura. Tapi ternyata petugas kebersihan itu membakar belukar di sisi selatan Pura," ungkapnya.
Bara api dari pembakaran itu lalu terbawa angin dan mengenai atap pelinggih pura yang terbuat dari ijuk. Hal ini membuat api dengan cepat berkobar dan merembet ke bangunan pelinggih lainnya.
"Api itu lalu menjadi sekam dan menyebabkan kebakaran pelinggih pura," jelas Dewa Alit Saputra.
Kejadian itu setidaknya menghanguskan lima bangunan di area pura yakni Gedong Pajenengan, Bale Pengaruman, Meru Tumpang Tiga, Limas Catu, dan Bale Pesanekan.