Begini Cara Pelaku Curi Pakan Ternak di Jembrana Hingga Lari Tunggang Langgang Dipergoki Warga

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Salah seorang warga Banjar Cempaka Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali Nyoman Widantra mengatakan, aksi pencurian pelaku terbilang profesional.

Pelaku menggunakan truk dengan Nopol P 9496 EA warna kuning untuk melancarkan aksinya.

Aksi pencurian itu dilakukan oleh pelaku sekitar pukul 02.30 Wita.

Widantra mengaku, pencurian pakan ternak itu dilakukan tersangka sekitar pukul 02.30 Wita.

Truk milik pelaku bagian belakangnya di dempetkan dengan bagian belakang truk milik korban, Nyoman Sukasana.

• BREAKING NEWS! Diduga Maling, Pria Gemuk Dihajar Massa di Jalan Desa Pengeragoan Jembrana

• Gunakan Truk Curi Pakan Ternak di Jembrana, Warga Murka Hingga Hajar Pelaku Sampai Begini

Di dalam truk korban atau tetangganya itu ada puluhan sak pakan ternak.

Kemudian, pelaku dan rekannya membuka bagian belakang truk tronton.

Dan langsung menurunkan karung-karung pakan ternak itu. Sudah sekitar lima karung pakan ternak yang berhasil diturunkan.

"Jadi pantatnya itu berhimpitan dengan pantat truk teman saya. Terus diturunin lah itu pakan ternak.

Sudah ada lima karung yang diturunkan dan berada di truk pelakunya," ucapnya, Minggu (22/12/2019) di depan Mako Polsek Pekutatan.

Menurut Widantra, aksi ini berhasil dipergoki oleh salah seorang warga.

Ada salah seorang warga curiga dengan aktivitas truk milik pelaku.

Warga yang memergoki itu kebetulan adalah adik korban.

Nah, korban atau kakaknya tidak pernah memerintahkan seseorang untuk menurunkan pakan.

Sebab, pakan ternak itu hendak dikirimkan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Akhirnya adik korban mendekati truk pelaku.

Adik korban mencoba memastikan. Dan benar saja. Pakan ternak sudah dipindah ke truk.

Dan akhirnya adik korban teriak "Maling".

Akhirnya, warga keluar dan mencoba mengejar pelaku.

Beruntung saat itu juga, pelaku tidak tertangkap warga. Pelaku berhasil kabur ke arah timur atau menuju arah Denpasar.

"Truk warga posisinya di pinggir jalan raya. Terus dipergoki warga. Akhirnya warga teriak dan mengundang warga keluar rumah. Terus dikejar warga dari dini hari sampai pagi itu keliling nyari," jelasnya. (*)