Berita Jembrana
Berpotensi Membahayakan, BPBD Jembrana Bali Bentuk Tim Khusus Pemangkasan dan Penebangan Pohon
ada puluhan pohon perindang yang perlu dipangkas dan ditebang karena berpotensi membahayakan pengguna jalan khususnya di jalur nasional.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - BPBD Jembrana membentuk tim khusus untuk kegiatan pemangkasan dan penebangan pohon terutama di sepanjang jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana.
Hal ini sebagai antisipasi terjadinya pohon tumbang yang berpotensi menyebabkan korban jiwa di jalur nasional.
Apalagi, awal tahun lalu seorang siswa SMA di Jembrana tewas tertimpa pohon tumbang di wilayah Hutan Cekik Gilimanuk.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menyebutkan, proses pemangkasan dan pengembangan pohon perindang terutama di jalur nasional yang berpotensi membahayakan pengguna sudah rutin dilakukan.
Baca juga: Waspadai Banjir Rob di Pesisir Bali, BPBD Sebarkan Peringatan Dini Secara Berkala
Agar lebih efektif, pihaknya membentuk tim khusus untuk hal tersebut.
Tim tersebut dibentuk dengan melibatkan Dinas Perhubungan, Perikanan dan Kelautan Jembrana, seluruh pihak di Kecamatan dan juga perangkat desa di wilayah kegiatannya nanti.
"Kemarin kira sudah membahas terkait pembentukan SK Tim tersebut. Ini untuk memaksimalkan saja proses penanganan di lapangan," jelas Artana Putra saat dikonfirmasi.
Dia menyebutkan, ada puluhan pohon perindang yang perlu dipangkas dan ditebang karena berpotensi membahayakan pengguna jalan khususnya di jalur nasional.
"Selain hasil dari pendataan tim yang membidangi, juga ada beberapa usulan dari pihak Desa (pohon yang akan dipangkas atau ditebang," ungkapnya.
Untuk diketahui, pembentukan tim ini sebagai antisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan terjadi.
Sebab, pada awal Februari 2025 lalu, seorang siswa SMA tewas di lokasi karena tertimpa pohon tumbang di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Hutan Cekik wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Gilimanuk.
Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Kilometer 123-124 atau sebelah barat petilasan Mbah Temon, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, sekitar pukul 06.30 WITA.
Bermula dari siswa kelas XI tersebut berangkat dari rumahnya hendak ke sekolah.
Tak disangka, ketika tiba di TKP, korban menerima musibah terima pohon kayu jenis albesia dengan diameter kurang lebih 40 centimeter tersebut.
Warga yang melihat peristiwa tersebut langsung bergegas ke TKP dan mengevaluasi korban ke Puskesmas II Melaya.
Korban sempat menerima perawatan oleh tim medis setempat.
Hanya saja, sejam pasca kejadian dokter setempat menyatakan Putu Esa meninggal dunia akibat cidera kepala berat (CKB) yang dideritanya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.