Berita Jembrana

Berpotensi Membahayakan, BPBD Jembrana Bali Bentuk Tim Khusus Pemangkasan dan Penebangan Pohon

ada puluhan pohon perindang yang perlu dipangkas dan ditebang karena berpotensi membahayakan pengguna jalan khususnya di jalur nasional.

istimewa
Tim BPBD Jembrana saat melakukan penanganan pohon perindang pinggir jalan raya tumbang di Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin 11 Agustus 2025 sore. Berpotensi Membahayakan, BPBD Jembrana Bali Bentuk Tim Khusus Pemangkasan dan Penebangan Pohon 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - BPBD Jembrana membentuk tim khusus untuk kegiatan pemangkasan dan penebangan pohon terutama di sepanjang jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Jembrana. 

Hal ini sebagai antisipasi terjadinya pohon tumbang yang berpotensi menyebabkan korban jiwa di jalur nasional. 

Apalagi, awal tahun lalu seorang siswa SMA di Jembrana tewas tertimpa pohon tumbang di wilayah Hutan Cekik Gilimanuk. 

Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menyebutkan, proses pemangkasan dan pengembangan pohon perindang terutama di jalur nasional yang berpotensi membahayakan pengguna sudah rutin dilakukan. 

Baca juga: Waspadai Banjir Rob di Pesisir Bali, BPBD Sebarkan Peringatan Dini Secara Berkala

Agar lebih efektif, pihaknya membentuk tim khusus untuk hal tersebut.

Tim tersebut dibentuk dengan melibatkan Dinas Perhubungan, Perikanan dan Kelautan Jembrana,  seluruh pihak di Kecamatan dan juga perangkat desa di wilayah kegiatannya nanti.

"Kemarin kira sudah membahas terkait pembentukan SK Tim tersebut. Ini untuk memaksimalkan saja proses penanganan di lapangan," jelas Artana Putra saat dikonfirmasi. 

Dia menyebutkan, ada puluhan pohon perindang yang perlu dipangkas dan ditebang karena berpotensi membahayakan pengguna jalan khususnya di jalur nasional.

"Selain hasil dari pendataan tim yang membidangi, juga ada beberapa usulan dari pihak Desa (pohon yang akan dipangkas atau ditebang," ungkapnya. 

Untuk diketahui, pembentukan tim ini sebagai antisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan terjadi. 

Sebab, pada awal Februari 2025 lalu, seorang siswa SMA tewas di lokasi karena tertimpa pohon tumbang di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Hutan Cekik wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Gilimanuk.

Menurut informasi yang diperoleh, peristiwa tersebut terjadi di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk tepatnya di Kilometer 123-124 atau sebelah barat petilasan Mbah Temon, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, sekitar pukul 06.30 WITA. 

Bermula dari siswa kelas XI tersebut berangkat dari rumahnya hendak ke sekolah. 

Tak disangka, ketika tiba di TKP, korban menerima musibah terima pohon kayu jenis albesia dengan diameter kurang lebih 40 centimeter tersebut.

Warga yang melihat peristiwa tersebut langsung bergegas ke TKP dan mengevaluasi korban ke Puskesmas II Melaya. 

Korban sempat menerima perawatan oleh tim medis setempat. 

Hanya saja, sejam pasca kejadian dokter setempat menyatakan Putu Esa meninggal dunia akibat cidera kepala berat (CKB) yang dideritanya.

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved