Tahun 2028 Bali Akan Mengalami Gerhana Matahari Terbesar, Lebih Gelap dari Gerhana Matahari 1983
Gerhana tahun 2028 ini akan menjadi Gerhana Matahari Total terbesar di Bali sejak tahun 1900an
Penulis: Putu Supartika | Editor: Irma Budiarti
“Gerhana terjadi lewat tengah hari pada pukul 13.15 Wita, maka posisi matahari akan berada pada barat barat laut (BBL) dengan azimuth 2360 terhadap arah utara,” katanya.
Gerhana di Bali memiliki magnitudo 0,68 dengan tutupan Bulan mencapai 60% dari lingkaran matahari.
“Magnitudo dan tutupan Gerhana Matahari ini lebih kecil daripada Gerhana Matahari yang terjadi 9 Maret 2016 lalu, di mana memiliki magnitudo 0,82 dengan tutupan Bulan sebesar 76% dari lingkaran matahari,” katanya.
Walaupun demikian gerhana ini cukup untuk membuat suasana siang di Bali menjadi jingga.
Hal ini disebabkan sinar tampak dibelokan sehingga gelombang yang lebih panjang mendominasi.
“Oleh karena itu, suasana siang pada 26 Desember 2019 suasana akan seperti senja,” katanya.
Namun ia mengimbau, untuk mengamati Gerhana Matahari ini diperlukan peralatan khusus dan tidak diperbolehkan melihat dengan mata telanjang, apalagi gerhana terjadi pada siang hari.
“Jangan coba-coba melihat Gerhana Matahari secara langung dan lama, apalagi gerhana kali ini terjadi di siang hari. Pada siang hari tingkat radiasi sinar Ultra Violet (UV) semakin tinggi karena panjang gelombang radiasi matahari lebih pendek dibandingkan pagi atau sore hari. Saat cahaya Matahari tertutup oleh Bulan, pancaran radiasi sinar UV masih berlangsung dan berbahaya bagi mata kita yang berakibat menimbulkan gangguan penglihatan bahkan mencapai kebutaan,” katanya.
Sehingga bagi yang ingin melihat Gerhana Matahari Cincin ini dapat melihatnya melalui pantulan air.
Apabila ingin melihat secara langsung dianjurkan untuk menggunakan pelindung mata.
• Esok, Siang Hari di Bali Akan Berwarna Jingga Seperti Senja Karena Gerhana Matahari Sebagian
• Kotamu Tidak Dilewati Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019? Tonton Streaming, Link di Sini
“Pelindung mata yang mudah didapat adalah kertas rontgen dan negatif film. Untuk negatif film diperlukan lebih dari 2 lapis, karena jika hanya menggunakan 1, masih sangat tipis dan masih membahayakan mata,” imbuhnya.
Dedy menambahkan, setelah Gerhana Matahari ini, pada 11 Januari 2020 mendatang akan terjadi Gerhana Bulan.
Namun, Gerhana Bulan tidak akan tampak jelas karena hanya berupa Gerhana Bulan penumbra.
“Gerhana tersebut dapat dilihat dari wilayah Indonesia. Untuk wilayah Bali, Bulan akan terlihat memasuki penumbra pada pukul 01.05 Wita dengan puncak gerhana pada 03.10 Wita dan berakhir pada 05.14 Wita” katanya.
Sementara itu, Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan, mengatakan terdapat dua macam bayangan Bulan yang terbentuk saat GMC, yaitu antumbra dan penumbra.