Disebut Jadi yang Terburuk Sepanjang Sejarah, Pimpinan KPK: Kami Sudah Tak Butuh ICW

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyebut tahun 2019 sebagai tahun paling buruk bagi pemberantasan korupsi

Editor: Huda Miftachul Huda
Tribun Bali/Rizal Fanany
AKSI - Aliansi Masyarakat Bali Anti Korupsi (AMBAK) menggelar aksi di depan Monumen Bajra Sandhi, Renon,Denpasar, Jumat (30/8/2019). Mereka mendesak Presiden Joko Widodo meninjau kembali atau membekukan Pansel Capim KPK dan membuka ruang partisipasi publik dalam menentukan calon pimpinan KPK yang berintegritas. 

TRIBUN-BALI.COM- Peneliti ICW Kurnia Ramadhana sebelumnya menyebut tahun 2019 sebagai tahun paling buruk bagi pemberantasan korupsi dan tahun kehancuran KPK yang disponsori Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan anggota DPR.

Pernyataan itu mendapatkan tanggapan keras dari Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango yang menyatakan Indonesia Corruption Watch (ICW) saat ini luar biasa.

Hal ini lantaran ICW sudah dapat menilai Pimpinan KPK Jilid V sebagai pimpinan komisi antikorupsi terburuk.

Padahal, Nawawi dan empat pimpinan KPK lainnya periode 2019-2023 belum efektif bekerja.

"Luar biasa 'ICW' di era bung Kurnia. Mampu menilai kami sebagai yang 'terburuk' di saat kami belum bekerja," kata Nawawi melalui pesan singkat, Senin (30/12/2019).

Gubernur Tagih Hadiah ke Jokowi Soal Fasilitas RS Sanglah, Koster: Bali Kan Menang 92 Persen

Peneliti ICW Ingatkan PR Besar yang Menanti untuk Pimpinan Baru KPK

Sebelumnya, dalam diskusi 'Catatan Akhir Tahun ICW', Minggu (29/12/2019), Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menyebut tahun 2019 sebagai tahun paling buruk bagi pemberantasan korupsi dan tahun kehancuran bagi KPK yang benar-benar disponsori Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan juga anggota DPR periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Kurnia menyebut Istana dan DPR berhasil meloloskan lima figur pimpinan KPK yang dinilai ICW sebagai pimpinan terburuk sepanjang sejarah KPK karena dihasilkan dari proses seleksi yang banyak menuai persoalan.

Di sisi lain, Nawawi menilai ICW saat ini semakin 'luar biasa' dan 'hebat'.

"Sebaliknya bagi kami, ICW di era bung Kurnia semakin luar biasa, hebat, paling cerdas. Paling benar, tapi Insya Allah pastinya kami tidak membutuhkannya ke depan," kata Nawawi.

Nawawi menyatakan pihaknya tak akan hadir dalam suatu diskusi atau kegiatan yang melibatkan ICW.

Menurutnya tak pantas jika pimpinan KPK yang disebut terburuk harus duduk bersama orang-orang 'hebat' di ICW.

"Jika nanti ada forum-forum yang mengundang kami dan juga melibatkan ICW bung Kurnia di dalamnya, Insya Allah juga kami pastikan, kami tak akan ikut bersama dalam forum tersebut. Karena rasanya 'malu' kami yang 'terburuk' ini harus duduk berdiskusi dengan yang 'paling hebat, paling cerdas seperti beliau'," kata Nawawi.

Diberi Target 100 Hari Harus Terbit Perppu KPK, Mahfud MD: ICW Itu Siapa?

Kata pengamat

Pandangan Indonesia Corruption Watch (ICW)  sangat prematur, terburu-buru dan emosional dalam menilai kondisi terkini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu disampaikan pengamat Komunikasi Politik, Emrus Sihombing dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Senin (30/12/2019).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved