Mengembalikan Semangat Sekolah Anak Setelah Libur Panjang, Orangtua Ikuti 5 Tips Ini
Berikut sejumlah cara bisa dilakukan orangtua agar anak menjadi semangat di hari pertama kembali ke sekolah
Mengembalikan memori anak tentang asiknya bersekolah tak hanya membuat anak lebih semangat masuk sekolah, namun juga membuat orangtua lebih peka tentang masalah apa saja yang mungkin dihadapi anak.
2. Perlihatkan foto-foto
Bagi anak usia PAUD dan SD, gambar atau foto-foto bisa menjadi cara yang lebih efektif untuk meningkatkan imajinasi hingga semangat bersekolah.
Bila orangtua memiliki dokumentasi kegiatan anak di sekolah, perlihatkan kepada anak beberapa hari sebelum mereka masuk sekolah.
Sembari katakan kepada anak dengan antusias, betapa asiknya kegiatan yang anak lakukan bersama guru dan teman-temannya itu.
Lalu, barulah minta anak bercerita tentang teman-teman hingga kegiatan yang ia lakukan di foto tersebut.
Dengan begitu, diharapkan anak akan lebih siap dan semangat kembali ke sekolah.
3. Bersama-sama siapkan peralatan sekolah
Meminta anak menyiapkan peralatan sekolah sendiri memang dapat menumbuhkan kemandirian, namun menyiapkannya bersama dengan orangtua dapat membuat anak merasa diperhatikan dan didukung.
• Presiden Jokowi Mendadak ke Waduk Pluit, Acungkan Jempol kepada Petugas Rumah Pompa
• Kisah Cinta Terlarang ABG Denpasar, Niat Busuk Keduanya Berakhir di Jalan Kresek Denpasar
Untuk anak- anak sekolah dengan usia lebih muda, memiliki perlengkapan sekolah baru bisa meningkatkan semangat mereka bersekolah.
Misalnya, sediakan tempat pensil dan alat tulis baru atau tempat bekal baru sesuai dengan selera anak, yang bisa mereka ‘nikmati’ di hari pertama sekolah.
4. Kembalikan rutinitas
Liburan kerap memberikan anak banyak kelonggaran mengisi waktu, seperti menonton televisi atau bermain game lebih lama, tidur lebih malam, hingga bangun lebih siang.
Untuk itu, orangtua perlu mengatur ulang rutinitas anak setidaknya dua hari menjelang masuk sekolah.
Seperti mulai batasi waktu ‘menikmati’ televisi atau gawai di pagi hari dan mengganti dengan membaca buku dongeng atau buku cerita favorit anak.