Waspada Hujan Lebat, Kilat Petir & Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Bali, Begini Prakiraan BMKG

Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar menginformasikan prakiraan cuaca harian wilayah Bali dari tanggal 2 hingga 4 Januari 2020.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ady Sucipto
Tribun Bali/Zaenal Arifin
WASPADA - Petugas Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar saat memantau monitor data cuaca Bali dan alat cuaca, Kamis (2/1/2019). Petugas mengimbau warga waspada terhadap potensi hujan lebat dan petir. 

Angin Muson Asia karena berasal dari Benua Asia dan bergerak ke Benua Australia.

Karakternya membawa banyak uap air, karena melewati lautan yang luas yaitu dari Benua Asia melewati Laut Pasifik, China Selatan sampai di wilayah Bali menuju Benua Australia.

“Uap air inilah yang akan berpotensi membentuk awan-awan hujan. 

Kalau dilihat dari suhu muka laut di wilayah Indonesia bagian selatan seperti Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara itu masih cukup hangat jadi penguapan cukup mudah jadi awan-awan hujan mudah terbentuk,” jelasnya.

Biasanya angin muson asia ini saking kuat kecepatan anginnya membawa sampah-sampah dari laut terbawa ke pesisir pantai di Bali khususnya seperti Pantai Kuta, Kedonganan, Jimbaran, Legian dan Seminyak. 

Antisipasi di Bandara

Sementara itu, memasuki musim penghujan di awal tahun 2020, Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, menerapkan beberapa langkah antisipasi.

Langkah tersebut diambil untuk memastikan kondisi bandar udara tetap dalam keadaan prima dalam melayani penerbangan serta pengguna jasa bandar udara.

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry Sikado mengaku telah menerapkan langkah-langkah mengantisipasi potensi terjadinya fenomena tersebut.

Dari prediksi BMKG ada potensi cuaca ekstrem yang akan terjadi di wilayah Bali Barat, di antaranya Jembrana dan Tabanan.

"Meskipun demikian, walaupun Badung sebagai lokasi bandar udara belum termasuk ke dalam wilayah yang terdampak fenomena cuaca ekstrem, kami selaku pengelola bandar udara telah menerapkan beberapa langkah antisipasi, terutama dalam kesiapan fasilitas,” ujarnya, kemarin.

Terutama untuk infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan operasional pesawat udara, utamanya runway, taxiway, dan apron, wajib dipastikan untuk dapat beroperasi optimal dalam kondisi cuaca apapun.

"Saluran drainase telah kami cek dan pastikan untuk bersih dari sedimen lumpur dan rerumputan yang dapat mengganggu aliran air.

Hal ini menjadi kunci dari kondisi area sisi udara tetap dalam keadaan prima walaupun terjadi hujan lebat,” imbuhnya.

Area sisi udara, terutama runway, yang menjadi infrastruktur krusial bagi pergerakan pesawat udara, wajib bebas dari benda asing atau Foreign Object Debris (FOD) yang dapat membahayakan keselamatan operasional pesawat udara.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved