Banjir Jakarta Kerap 'Digoreng', Ini Data Banjir dari 2013 Era Jokowi hingga 2020 Masa Anies
Setiap kali terjadi banjir, siapa saja yang menjadi gubernur dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.
Banjir Jakarta Kerap 'Digoreng', Ini Data Banjir dari 2013 Era Jokowi hingga 2020 Masa Anies
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Saat ini banjir Jakarta justru masuk dalam "gorengan" politik.
Padahal, banjir Jakarta sudah terjadi sejak zaman dahulu.
Setiap kali terjadi banjir, siapa saja yang menjadi gubernur dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.
Banjir Jakarta kerap dijadikan kepentingan politik semenjak pergantian gubernur era reformasi.
Setiap momen politik, banjir Jakarta sering menjadi sorotan.
Terlebih Joko Widodo mencalonkan diri menjadi Presiden RI.
Gorengannya, Jokowi menyebut akan mudah menyelesesikan banjir jika dirinya menjadi presiden.
Sejak itu, banjir yang terjadi pada 2013 kerap disebut-sebut dan dibandingkan.
Pada banjir 2013, DKI Jakarta dipimpin Joko Widodo (2012-2014).
Dan di tahun 2020, Jakarta dipimpin Anies Baswedan (2017-sekarang).
• Banjir di Sejumlah Daerah, Kemendagri Minta Seluruh Aparatur Pemda dan Masyarakat Saling Membantu
• Bukan Banjir Seperti Jakarta, Ini Potensi Bencana yang Mengancam Bali di Tahun 2020
• Kemenhub dan Stakeholder Penerbangan Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir
Rentang tujuh tahun, ada dua gubernur lagi yang menjabat, yaitu Basuki Tjahaja Purnama (BTP alias Ahok) pada periode 2014-2017.
Setelah Ahok, Jakarta dipimpin Djarot Saiful Hidayat pada 2017.
Di tahun 2017, Jakarta dipimpin tiga gubernur yang berbeda.
Masa jabatan Ahok berakhir Juni 2017, k
• Angin Kencang dan Pohon Tumbang Landa Sejumlah Wilayah di Bali, BPBD Bali Keluarkan Imbauan Ini
• 11 Pohon Tumbang di Denpasar, Timpa Dua Bangunan, Satu Motor, dan Satu Orang
emudian dilanjutkan Djarot hingga tengah Oktober 2017.
Lalu, Anies memimpin Jakarta setelah memenangi Pilgub DKI 2017.
Berikut data yang dipunyai Pemprov DKI terkait dampak banjir dari 2013 hingga 2020 (belum sepenuhnya terekap).
Data ini berdasarkan unggahan Pemprov DKI Jakarta dan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
• Cuaca Ekstrem Landa Bali, Pos Polisi di Kuta Tertimpa Pohon Tumbang, Begini Penjelasan BMKG Denpasar
Berikut ini data banjir pada periode 2013-2020.
Era Jokowi
2013
- Kecamatan terdampak: 116
- Kelurahan terdampak: 263
- Warga terdampak: 1.426.478 orang
- Korban meninggal: 40 jiwa
- Jumlah pengungsi: 90.913 orang
- Jumlah pengungsian: 1.250 titik
- Lama genangan: 2-15 hari
- Ketinggian banjir: 10-400 cm
2014
- Kecamatan terdampak: 107
- Kelurahan terdampak: 252
- Warga terdampak: 526.353 orang
- Korban meninggal: 23 jiwa
- Jumlah pengungsi: 167.727 orang
- Jumlah pengungsian: 593 titik
- Lama genangan: 1-20 hari
- Ketinggian banjir: 10-400 cm
Era Ahok
2015
- Kecamatan terdampak: 89
- Kelurahan terdampak: 217
- Warga terdampak: 282.138
- Korban meninggal: 5
- Jumlah pengungsi: 45.813
- Jumlah pengungsian: 409
- Lama genangan: 0-7 hari
- Ketinggian banjir: 10-300 cm
2016
- Kecamatan terdampak: 156
- Kelurahan terdampak: 329
- Warga terdampak: 232.577
- Korban meninggal: 2 jiwa
- Jumlah pengungsi: 7.758 orang
- Jumlah pengungsian: 409 titik
- Lama genangan: 1-2 hari
- Ketinggian banjir: 5-360 cm
Era Ahok, Djarot, dan Anies
2017
- Kecamatan terdampak: 149
- Kelurahan terdampak: 264
- Warga terdampak: 47.203
- Korban meninggal: 6
- Jumlah pengungsi: 9.100
- Jumlah pengungsian: 134
- Lama genangan: 1-20 hari
- Ketinggian banjir: 10-400 cm
Era Anies
2018
- Kecamatan terdampak: 83
- Kelurahan terdampak: 135
- Warga terdampak: 32.713
- Korban meninggal: 1
- Jumlah pengungsi: 15.627
- Jumlah pengungsian: 62
2019
- Kecamatan terdampak: 45
- Kelurahan terdampak: 59
- Warga terdampak: 3.860
- Korban meninggal: 1
- Jumlah pengungsi: 725
- Jumlah pengungsian: 13
2020
- Kecamatan terdampak: 17
- Kelurahan terdampak: 39
- Warga terdampak: -
- Korban meninggal: 9
- Jumlah pengungsi: 11.474
- Jumlah pengungsian: 70