Terus-menerus Pikirkan Tempat Liburan, Bisa Jadi Kamu Kena Depresi Usai Liburan, Ini Cara Mengatasi
Kamu pasti pernah berlibur ke suatu tempat yang menyenangkan dan tak terlupakan--entah karena cuaca, lingkungan, atau tempat wisata di sana.
Psikolog Mira Amir mengatakan, beradaptasi merupakan sebuah proses yang membuat otak manusia harus bekerja secara berbeda dan akan menguras tenaga.
Oleh karena itu, jangka waktu seseorang ketika sedang bepergian memiliki pengaruh yang besar terhadap terjadinya PHS.
"Ketika lama (waktu yang dihabiskan untuk berlibur), mereka sudah beradaptasi dengan tempat dia sedang liburan. Sudah terbiasa. Biasanya akan terjadi kalau mereka berliburnya hingga kurang lebih tiga bulan," kata Mira.
Semakin lama seseorang melakukan perjalanan ke suatu tempat, maka seseorang cenderung akan lebih mudah terkena PHS.
Terlebih lagi jika tempat yang dikunjungi memiliki perbedaan zona waktu dan cuaca yang ekstrem, perbedaan suhu, waktu, dan makanan.
Mira mengatakan, PHS akan terjadi pada anak-anak tergantung dengan temperamen masing-masing. Apabila mereka memiliki temperamen mudah, maka mereka cenderung akan lebih cepat pulih dari PHS.
Ratih menuturkan bahwa PHS seharusnya tidak terjadi sampai berlarut-larut. Jika terjadi, maka orang yang mengalaminya mungkin memiliki masalah dengan hidupnya.
"Orang dewasa yang sehat secara kejiwaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan dirinya dan hidupnya. Maka dari itu mereka tidak akan terkena Post-Holiday Syndrome. Kalaupun ada, mereka hanya akan mengalaminya sebentar," kata Ratih.
Ratih menambahkan, jika seseorang mengalami PHS dalam waktu lebih lama dari yang lain, maka sebaiknya mereka melakukan konseling dengan bantuan profesional.
Sebab, selama liburan mungkin mereka memiliki pengalaman traumatik atau bahkan ada sesuatu yang salah pada orang tersebut.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Kamu Terkena Depresi Usai Liburan? Ini Gejalanya"