5 Fakta Pasukan Iran yang Disebut Pasukan Hantu dan Ditakuti AS, Kelompok Teroris atau Pahlawan?

Mereka kerap dijuluki 'Pasukan Hantu', karena tak jelasnya strategi dan pangkalan militer mereka di mana.

Editor: Huda Miftachul Huda
The Sun
PERANG AS-IRAN -- Peratama dalam sejarah, bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran yang berada di Qum, satu di antara kota suci muslim Syiah Iran. Bendera merah tersebut dipasang satu hari setelah pembunuhan terhadap Komandan Brigade Quds Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, yang dilakukan Amerika Serikat. 

Quds sendiri bermakna : Yerusalem, atau 'Yang Suci'.

2. Dua Sekutu Quds adalah Musuh Besar Amerika

Dipimpin oleh mendiang Mayor Jenderal Qasem Soleimani, Pasukan Quds berafisiliasi dengan dua kekuatan militer yang dicap sebagai musuh besar Amerika : Pasukan Hizbullah di Lebanon, serta Hamas di Gaza.

Misi Quds pun tak pernah akur alias berkebalikan dengan kepentingan militer Amerika.

Saat terjadi krisis ISIS di Suriah, Pasukan Quds memerangi pemberontak yang merongrong pimpinan sah Suriah, Presiden Bashar Assad.

Sementara Amerika sebaliknya, mereka memerangi Bashar Assad karena dianggap sebagai diktator kejam seperti Saddam Husein.

Quds dituding Amerika sebagai biang kerok banyak aksi teror di dunia.

Di antara tudingan itu adalah rencana pembunuhan Dubes Saudi di AS lewat pengeboman restoran di Kota Georgetown, 2011.

Amerika juga menuding Pasukan Iran ini sebagai aktor peledakan enam tangker minyak di Teluk Oman pada Mei dan Juni 2019, serangan roket di dua kilang minyak Saudi pada September 2019, serangan roket Pangkalan Militer AS di Irak 27 Desember 2019.

Tapi, Iran membantah semua tudingan AS ini.

3. Pasukan Hantu

Meski Pasukan Quds menjalankan tugas militernya di luar Iran, tapi tetap saja komando Quds berasal dari teheran, ibu kota Iran.

Dikutip dari NBC, jumlah pasukan Quds pun misterius.

Mereka kerap dijuluki 'Pasukan Hantu', karena tak jelasnya strategi dan pangkalan militer mereka di mana.

Meski demikian, sejumlah teori mengatakan, Pasukan Quds diperkirakan berjumlah 17.000 hingga 21.000 personel.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved