Kembali Dipertandingkan, DPRD Bali Fasilitasi Penyelesaian Kisruh Pencoretan Cabor Taekwondo
"Pada intinya, kami ingin cabor taekwondo dimasukkan kembali ke Porsenijar. Jangan karena persoalan internal, atlet yang menjadi korban," ujar Ketua
Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Upaya dari Pengurus Daerah (Pengda) Taekwondo Indonesia (TI) Bali membuahkan hasil.
Cabang olahraga (cabor) TI akhirnya diputuskan untuk dipertandingkan kembali dalam daftar Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) tahun 2020.
Keputusan itu dihasilkan dalam rapat antara Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali dengan Pengda TI Bali dan KONI Bali yang difasilitasi Komisi IV DPRD Bali, Senin (6/1/2019).
Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta mengatakan, rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan pengurus TI tentang pencoretan cabor taekwondo dari Porsenijar.
"Pada intinya, kami ingin cabor taekwondo dimasukkan kembali ke Porsenijar. Jangan karena persoalan internal, atlet yang menjadi korban," ujarnya.
• Mengaku Kesal karena Diusir dan Ditampar, Sari Curi iPhone XI Pro Max Milik Bule Australia
• Persiraja Umumkan Sudah Dapatkan Miftahul Hamdi, Manajemen Bali United Belum Umumkan Pelepasan
Lebih lanjut dikatakannya DPRD Bali tidak ingin masuk pada persoalan di internal Pengda TI Bali karena menurutnya lebih baik fokus untuk membina atlet sejak dini melalui Porsenijar.
Pihaknya pun menjamin cabor tersebut dapat dipertandingkan agar bisa mengangkat olahraga berprestasi di Bali.
“Saya jamin itu, kalau ada persoalan biar mereka mengadu ke DPRD,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Disdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mengatakan bahwa cabor taekwondo tetap akan dipertandingkan dalam Porsenijar 2020.
"Cabor taekwondo tetap dipertandingkan dalam Porsenijar," tegasnya seraya mengatakan dirinya telah melaporkan hal itu kepada Gubernur Bali, Wayan Koster.
Boy juga menjelaskan karena Porsenijar ini masih wilayahnya olahraga pendidikan, maka masalah yang ada di internal Pengprov diharapkan tidak sampai mengorbankan atlet pelajar.
“Untuk urusan pengurus, silakan nanti internalnya pengurus. Kami tetap mengedepankan anak-anak,” ujarnya.
Dikhawatirkan jika sampai cabor ini tidak dipertandingkan maka akan berpengaruh pada jenjang selanjutnya, yakni di Popwil, Popnas dan yang lainnya, yang mana para atlet tidak akan bisa bertanding hingga tiga tahun.
• Ini Nilai Lebih Hariono di Mata Pelatih Bali United, Teco:Dia Lebih Agresif Dibanding Pemain Lain
• Sempat Dilarang Melukis karena Tabu, Suciarmi Buat Penglingsir-nya Terkejut dengan Karya Pertama
Selanjutnya, Disdikpora Bali akan memanggil Disdikpora Kabupaten/Kota untuk bersiap melaksanakan Porsenijar 2020.
"Saya akan mengundang Dinas Olahraga Kabupaten/Kota untuk bersiap-siap melaksanakan Porsenijar 2020 yang rencanya berlangsung pada bulan Juni," paparnya.