Kembali Dipertandingkan, DPRD Bali Fasilitasi Penyelesaian Kisruh Pencoretan Cabor Taekwondo 

"Pada intinya, kami ingin cabor taekwondo dimasukkan kembali ke Porsenijar. Jangan karena persoalan internal, atlet yang menjadi korban," ujar Ketua

Penulis: Wema Satya Dinata | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Wema Satya Dinata
Suasana rapat antara Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali dengan Pengda TI Bali dan KONI Bali yang difasilitasi Komisi IV DPRD Bali terkait persoalan pencoretan Cabor Taekwondo, di Ruang Rapat Gabungan Kantor DPRD Bali, Senin (6/1/2019). 

Terkait surat pencoretan tersebut, pihaknya menduga bahwa itu adalah shock therapy dari Mantan Plt Kadispora, Made Rentin agar kekisruhan di internal Pengda TI Bali cepat terselesaikan. 

 
“Pesan moral dari Plt. Kadispora sebelumnya supaya jangan ada kekisruhan dalam pengurus kemudian berimbas pada anak-anak,” terangnya.

Terkait surat pencoretan itu, kata dia, merupakan mekanisme birokrasi. Nanti untuk pencabutan surat akan diterbitkan surat juga.

Menurut Boy, olahraga itu harus berjenjang dan berkelanjutan. Berjenjang maksudnya saat di kabupaten mereka mewakili sekolah, bukan melalui klub.

“Kalau sampai klub masuk, salah besar. Itu nanti lain menjadi ranah KONI, ranah olahraga prestasi,” jelasnya

Pihaknya berharap dalam Porsenijar selanjutnya, cabor yang dipertandingkan semakin banyak.

“Semuanya akan kita rangkul cabor tersebut, di luar persoalan di tubuh pengurus,” imbuhnya.

Porsenijar Provinsi akan dilaksanakan sekitar bulan Juni, sedangkan Porsenijar Kabupaten/Kota dimulai bulan April sampai Mei.

Adapun dengan masing-masing Pengda Cabor hanya dilakukan sebatas koordinasi, tetapi leading sektornya tetap BAPOPSI dan Disdikpora.

Sementara itu, Ketua KONI Bali, Ketut Suwandi menyampaikan apresiasi atas keputusan yang diambil oleh Disdikpora Bali.

"Kami senang sekali dengan arahan dan kebijakan Kadisdikpora mengembalikan taekwondo ke dalam Porsenijar," katanya.

Dikatakannya, dirinya selama ini tidak pernah ikut campur dalam kekisruhan yang terjadi di kepengurusan taekwondo Bali. Karena, kata dia, itu bukan menjadi kewenangan KONI Bali

"Selama ini saya tidak banyak berbicara. Saya memilih diam," akunya seraya mengatakan, pemerintah dan DPRD Bali adalah jantung dan napas KONI Bali.

Sementara itu, Ketua Harian TI Bali, Made Muliasa menyampaikan terima kasih atas keputusan dalam rapat ini. 

 
"Terima kasih telah dikembalikannya taekwondo ke dalam Porsenijar. Putusan ini menjadikan semangat keolahragaan kami tumbuh kembali. Mari kita bina keolahragaan agar mampu meraih prestasi," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved