48 Anjing Divaksin di Sangkar Agung Jembrana, Kasus Gigitan 1 Anjing Positif Rabies 2020
48 Anjing Divaksin di Sangkar Agung Jembrana, Antisipasi Kasus Gigitan Anjing di tahun 2020, Kasus Gigitan 1 Anjing Positif Rabies 2020
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Rata-rata merupakan anjing rumahan dan beberapa diantaranya anjing liar.
Langkah ini sebagai bagian juga untuk persiapan antisipasi rabies di 2020, yang dimana vaksinasi rabies menjadi satu di antara empat langkah yang dilakukan pihak Keswan Kesmavet.
"Selain vaksinasi. Kami juga lakukan kontrol populasi, eliminasi selektif dan tertarget. KIE atau sosialisasi tentang penyakit rabies," paparnya.
Ia juga mengatakan, bahwa untuk stok vaksin rabies hingga saat ini masih mencukupi, setelah ditambah alokasi 2020 dari APBD 1 dan 2.
Berdasarkan estimasi populasi, pihaknya mempersiapkan sekitar 46.000 dosis vaksin.
Namun, itu bisa bertambah seiring dengan lahirnya anak anjing.
"Kemungkinan akan bertambah, seiring dengan penambahan populasi dari angka atau jumlah kelahiran anak anjing," ucapnya.
Sementara korban Santika mengatakan, bahwa ia digigit di kaki kiri dan anjing itu mati usai mengigitnya.
Ia mengaku sudah mendapat penanganan berupa vaksin dari tim medis.
"Anjing dapat mungut. Anak yang mungut. Dan saya sudah mendapat penanganan medis," ungkapnya.
Dari data kasus 2019 lalu, bahwa anjing positif rabies sekitar sembilan ekor anjing, dan untuk eliminasi terhadap anjing ada sekitar 27 ekor.
Total emergecy vaksinasi, sebanyak 43 ekor hewan, baik anjing dan kucing.
Sedangkan kasus gigitan anjing rabies dari tahun 2018 hingga 2019 memicu 14 korban.
Rinciannya, pada 2018 lalu terdapat 12 orang terjangkit rabies.
Sedangkan, dua orang lainnya pada 2019 lalu.