48 Anjing Divaksin di Sangkar Agung Jembrana, Kasus Gigitan 1 Anjing Positif Rabies 2020

48 Anjing Divaksin di Sangkar Agung Jembrana, Antisipasi Kasus Gigitan Anjing di tahun 2020, Kasus Gigitan 1 Anjing Positif Rabies 2020

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tim Keswan Kesmavet Jembrana
Foto istimewa: Vaksinasi yang dilakukan oleh tim Keswan Kesmavet, di lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung Kecamatan Jembrana, Kamis (9/1/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sekitar 48 ekor HPR (Hewan Penular Rabies) milik warga di Lingkungan Samblong Kelurahan Sangkar Agung, Jembrana, Bali, divaksin.

Vaksinasi dilakukan sebagai bagian antisipasi terjadinya kasus gigitan anjing lanjutan di 2020 ini.

Dimana salah seorang warga Lingkungan Samblong Kelurahan Sangkaragung, Jembrana, Bali, menjadi korban.

Vaksin disuntikkan oleh tim dari Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, Kamis (9/1/2020).

Operasi Gabungan di Jembrana, 24 Pengendara Ditilang

Sebanyak 84 Pejabat Pemkab Jembrana Diambil Sumpah Jabatan

Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, dr I Wayan Widarsa mengatakan, diadakannya vaksin dikarenakan adanya kasus gigitan anjing di lokasi kejadian.

Dimana anjing menggigit karena terprovokasi (mau ditendang oleh pemilik).

Sebelum mati anjing memperlihatkan gejala inkordinasi.

Pemilik anjing sendiri ialah I Made Darma Santika (41), korban mengalami gigitan Jumat (3/1/2020) lalu.

Pada Rabu (8/1/2020) kemarin hasil sampel turun dan diketahui positif rabies.

"Anjing (positif rabies) ialah anjing lokal umur kurang lebih 6 bulan. Anjing postif rabies dipungut di jalan oleh anak korban. Untuk korban sudah mendapat penanganan," ucapnya, Kamis (9/1/2020).

Kasi Keswan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana, drh IGNB Rai Mulyawan mengatakan, emergensi vaksinasi rabies dilakukan di daerah kasus sampai dengan radius 3 km.

Dimana daerah kasus itu terjadi di Lingkungan Samblong, Kelurahan Sangkar Agung, Jembrana, Bali.

Alasan dilakukan emergensi vaksinasi adalah untuk memberikan kekebalan HPR terhadap virus rabies.

"Sehingga tidak lagi muncul kasus rabies kembali di wilayah tersebut," katanya.

Rai Mulyawan menuturkan, jumlah yang berhasil mendapat penanganan emergensi vaksinasi sebanyak 48 ekor.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved