Berita Jembrana
TEGA Bully Hingga NKA Terpaksa Putus Sekolah, Siswi SMP di Kabupaten Jembrana, Simak Beritanya!
Siswi yang diketahui berinisial NKA (14) ini sudah enam bulan tak sekolah. Selama menerima perundungan, ia bahkan pernah sakit.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Seorang siswi SMPN di Kabupaten Jembrana terpaksa putus sekolah karena diduga jadi korban bullying atau perundungan oleh teman-temannya di sekolah.
Siswi yang diketahui berinisial NKA (14) ini sudah enam bulan tak sekolah. Selama menerima perundungan, ia bahkan pernah sakit.
Menurut ibunya, NKA menerima perlakuan yang membuat tak nyaman berada di sekolah. Siswi yang sebelumnya duduk di kelas VIII di salah satu SMP wilayah Kabupaten Jembrana tersebut akhirnya memutuskan untuk berhenti sekolah.
Keputusan putus sekolah ini diduga jadi korban bullying hingga trauma mendalam dan tak ingin melihat tingkat teman-temannya.
Baca juga: TRAKTIR Warga Beras Hingga Daging Ayam, Mendag Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Nyanggelan
Baca juga: VISUM & Saksi Ahli Nyatakan Tak Terbukti, Polisi Hentikan Penyelidikan Laporan Dugaan Zina GA & WA!
“Saya merasa tertekan dan tidak nyaman. Saya dijelek-jelekkan, dijauhi mereka (diduga pelaku bullying di sekolah). Saya hanya punya satu teman yang baik,” kata NKA didampingi ibunya.
Ibunya melanjutkan, kemungkinan karena rasa trauma yang mendalam, anaknya sering sakit. Bahkan pernah pingsan beberapa waktu lalu. Hal ini kemudian berlanjut dan memilih tidak pergi ke sekolah lagi sejak enam bulan lalu.
“Kami sebagai orang tua sejatinya sudah mendorong agar anak tetap sekolah bahkan sampai ikut ke sekolah. Tetapi karena merasa tertekan karena situasi di sekolah, anak saya tidak mau lagi sekolah,” kata dia.
“Sebagai orang tua, saya ingin anak lebih sukses dari orang tuanya yang tidak sekolah. Tapi sebagai orang tua saya tidak berani memaksa karena ditakutkan nanti dia sakit lagi,” tuturnya.
Ketika berhenti sekolah, kata dia, anaknya juga sempat berpamitan dengan seluruh warga sekolah terutama guru dan teman sekolahnya. Ke depannya, ia bakal menempuh pendidikan melalui kejar paket.
“Anak saya memilih ikut kejar paket nanti karena informasinya lagi setahun baru bisa ikut. Kemarin pihak kepala sekolah sudah berpesan, kalau anak saya mau sekolah lagi pintu selalu terbuka,” tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra mengakui bakal menelusuri ihwal seorang siswi SMP yang putus sekolah tersebut.
Pihaknya mengaku telah berkomunikasi dengan berbagai pihak mulai dari sekolah hingga SKB untuk memfasilitasi keinginan anak tersebut.
“Kita akan carikan solusi, kita akan kunjungi dulu seperti apa kondisinya. Kemudian untuk rencana kejar paket kebetulan masih bisa saat ini. Kami akan komunikasikan agar bisa segera masuk,” kata Anom Saputra saat dikonfirmasi, Selasa (9/9).
Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jembrana, Ida Ayu Sri Utami Dewi mengaku sangat prihatin dengan adanya siswi putus sekolah karena diduga korban bullying. Ketika seorang anak memutuskan berhenti sekolah, biasanya memiliki trauma yang sangat luar biasa.
“Rencananya besok (hari ini) kita akan konseling psikologi terhadap anak tersebut. Ini untuk membantu siswa anak bisa percaya diri lagi dan bersosialisasi minimal dengan lingkungan sekitarnya lagi,” ungkapnya.
NASIB MIRIS! Siswi SMP di Jembrana Putus Sekolah, Diduga Jadi Korban Bullying Teman Sekolah |
![]() |
---|
3 Produk Jembrana Terbang ke Luar Negeri, Mendag Luncurkan Program Bisa Ekspor |
![]() |
---|
Pelaku Incar Sepeda Motor Kunci Nyantol, Barang Bukti Ditemukan di Tegalan Wilayah Gerokgak |
![]() |
---|
SKENARIO AR Gagal Total di Pelabuhan Gilimanuk, Kejahatan di Denpasar Terungkap |
![]() |
---|
Petani Diminta Waspada Ancaman Cuaca Ekstrem di Bali, Gunakan Varietas Padi yang Sesuai dengan Musim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.