Gerindra Pilih Lawan Giri Prasta, Resmi Koalisi dengan Golkar dan NasDem di Pilkada Badung 2020
Partai Gerinda Badung membuka lampu hijau berkoalisi dengan Golkar dan NasDem untuk melawan PDIP di Pilkada 2020
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Irma Budiarti
Gerindra Pilih Lawan Giri Prasta, Resmi Koalisi dengan Golkar dan NasDem di Pilkada Badung 2020
TRIBUN-BALI.COM, DENPSAR - Partai Gerinda Badung membuka lampu hijau berkoalisi dengan Golkar dan NasDem untuk melawan PDIP di Pilkada 2020.
Kesiapan Gerindra berkoalisi disampaikan Plt Ketua Golkar Badung I Wayan Suyasa.
Bahkan ia mengaku ketiga partai itu sudah menandatangani kesepakatan membangun koalisi.
“Kami bertiga (Golkar, Gerindra dan NasDem) sepakat untuk membangun koalisi. Kesepakatan itu dilakukan di Sekretariat DPD Partai Golkar Badung di Jalan Raya Penarungan No 5G, Mengwi,” ungkap Suyasa, Selasa (14/1/2020) di Puspem Badung.
Berdasar rapat, kesepakatan menjalin koalisi ini ditandatangani Plt Ketua DPD Golkar Badung I Wayan Suyasa, Ketua NasDem Badung I Putut Gede Suyantha, dan Ketua DPC Gerindra Badung I Gusti Ketut Puriartha.
Dengan bergabungnya Gerindra, berarti koalisi tiga partai ini sudah lebih dari cukup untuk mengusung pasangan Cabup-Cawabup di Pilkada 2020 melawan PDIP yang akan mengusung Cabup incumbent Nyoman Giri Prasta.
“Dari awal kita ingin menyiapkan wadahnya dulu sebelum melakukan penjaringan bakal calon. Sekarang dengan koalisi yang terbangun, artinya wadah sudah terbentuk untuk bisa mengantarkan calon ke KPU Badung,” katanya.
• Calon Wali Kota Independen Perlu 39.452 Dukungan, KPU Denpasar Sosialisasi Jelang Pilkada 2020
• Gerindra: Peluang Tamba di Pilkada Jembrana 2020 Masih Terbuka, Asal Disepakati Koalisi
“Partai Gerindra sudah memberikan lampu hijau, jadi kekuatan partai koalisi otomatis bertambah dari sisi kursi di DPRD Badung,” ungkap Suyasa sembari mengatakan total suaranya sekarang 25 persen.
Minimal suara untuk mengusung calon ke KPU adalah 20 persen.
Meski Suyasa mengakui kekuatan yang dimiliki masih belum sebanding dengan PDIP yang sebesar 75 persen, bukan berarti koalisi ini akan menyerah begitu saja.
Pihaknya optimistis akan menelorkan calon penantang.
“Walaupun dari hitung-hitungan 25 persen banding 75 persen, kami tetap optimis. Paling penting sekarang wadahnya ada dulu, tinggal kami mencari kader maupun tokoh yang mumpuni untuk diusung,” tegasnya.
Mengenai penjaringan calon, politikus asal Penarungan itu mengatakan, akan melakukan penjaringan setelah terbentuknya kesepakatan bersama.
Dia menegaskan, penjaringan akan dilakukan setelah terbentuk bagan atau struktur koalisi.