Berita Banyuwangi
Pulau Tabuhan Banyuwangi Bakal Bersolek
Wisatawan bisa menikmati pemandangan menawan gradasi warna laut mulai hijau, biru muda, sampai biru tua di Pulau Tabuhan
Pulau Tabuhan Banyuwangi Bakal Bersolek
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Banyuwangi memiliki pulau kecil tak berpenghuni dengan panorama yang indah.
Pulau tersebut adalah Pulau Tabuhan.
Pulau dengan pasir putih yang menawan ini akan dipercantik.
Pulau Tabuhan adalah pulau kecil tidak berpenghuni di wilayah utara Banyuwangi.
Untuk menyeberang, dibutuhkan waktu 20 menit menggunakan kapal wisata yang disediakan warga.
Wisatawan bisa menikmati pemandangan menawan gradasi warna laut mulai hijau, biru muda, sampai biru tua.
Biota lautnya menawan.
Pemandangan indah itu bisa dinikmati hanya dengan kedalaman 50 sentimeter, sangat memanjakan wisatawan yang gemar snorkeling dan diving.
Pulau ini juga jadi favorit penggemar olahraga air seperti selancar layang dan selancar angin.
• Bupati Banyuwangi Anas: Kepala Sekolah Harus Bertindak Sebagai Manajer, Harus Kreatif dan Inovatif
• Banyuwangi Susun Rencana Strategi Penanggulangan HIV/AIDS
Untuk mempercantik Pulau Tabuhan, Pemkab Banyuwangi menggandeng salah satu investor dari Singapura yang telah berpengalaman.
"Kami bekerjasama dengan salah satu investor dari Singapura yang telah punya kualifikasi, kemampuan, dan kapabilitas sejenis Mandalika di Labuhan Bajo untuk mempercantik Pulau Tabuhan," kata Guntur Priambodo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, Rabu (15/1/2020).
Guntur mengatakan, dengan dikelola pihak swasta secara profesional, pulau tersebut berpotensi akan mendatangkan lebih banyak wisatawan.
Terlebih Pulau Tabuhan selama ini menjadi destinasi pelengkap wisata Bali Barat bersama Pulau Menjangan karena letaknya yang starategis di Selat Bali.
Dalam pengelolaannya, menurut Guntur, pengelola diwajibkan memperhatikan dan tidak merusak ekosistem di Pulau Tabuhan.
"Banyak ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan oleh pihak pengelola, terutama menjaga ekosistem di Pulau Tabuhan, dan ramah lingkungan," kata Guntur.
• Jadi Daerah Pembudidaya Terbesar, Banyuwangi Ekspor Unagi ke Jepang
• Banyuwangi akan Dipromosikan oleh Para Duta Besar di Berbagai Negara
Pengoptimalan Pulau Tabuhan juga berdasarkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang salah satu temuannya banyak aset di Banyuwangi yang tidak optimal.
Salah satu rekomendasi yang perlu dioptimalkan adalah Pulau Tabuhan.
"Sesuai regulasi Pulau Tabuhan akan dikelola oleh pihak ketiga. Akses publik untuk masyarakat tetap disediakan," jelas Guntur.
Selain itu, pengelolaan Pulau Tabuhan juga sebagai upaya Pemkab Banyuwangi untuk menyelamatkan luasan pulau yang semakin berkurang akibat abrasi.
"Pihak pengelola harus bisa mengelola pulau tersebut secara profesional. Salah satunya, didorong untuk membangun infrastruktur yang berfungsi untuk menghambat adanya abrasi," jelas Guntur.
Ini karena luasan Pulau Tabuhan saat ini hanya sekitar 5,3 hektare, padahal pada tahun 2001 luasan pulau tersebut sebesar 7 hektar.
Investor juga diwajibkan memberdayakan masyarakat Banyuwangi.
Sebelum dinyatakan berhak mengelola pulau indah itu, mereka diwajibkan mencari tenaga kerja lokal, sehingga bisa menyerap tenaga kerja Banyuwangi.
(surya/haorrahman)