Disebut Jelmaan Selendang Dang Hyang Nirartha, Ular Suci Tanah Lot 3 Kali Lebih Beracun dari Kobra
Made, nama pemangku adat yang bertugas hari itu bercerita bahwa ular ini dipercaya muncul sebagai jelmaan dari selendang seorang Bramana
TRIBUN-BALI.COM - Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali nampaknya menjadi salah satu destinasi favorit para wisatawan karena pemandangannya yang begitu indah.
Wisatawan yang pernah mengunjungi pura Tanah Lot tentu tak asing dengan pemandangan pura di tengah lautan berdiri megah di atas batu karang besar.
Pura Tanah Lot terkenal dengan air sucinya.
Di tengah pura di atas batu karang itu ada sumber mata air tawar yang muncul dari tengah-tengah lautan.
• Kabar Menyedihkan Soraya Haque, Suami Terbaring Sakit Dengan Banyak Selang di Tubuhnya
• 56 SMP di Denpasar Siap UNBK Tahun 2020, Sisanya UNKP
• Terkait Isu Perang Dunia III, Indeks Perdamaian Dunia Terbitkan Nama Negara yang Aman Dikunjungi
Air tawar ini dipercaya oleh umat Hindu sebagai air suci pembawa berkah.
Setiap harinya, para warga di sekitar Pura Tanah Lot biasanya mengantar hasil bumi dan berdoa di pura serta meminum atau membasuh wajah dengan air suci tersebut.
Selain air suci, ada pula ular suci yang jadi salah satu daya tarik wisatawan di Tanah Lot.
Ular suci ini ada di gua yang terletak di seberang pura dan dijaga oleh seorang warga asli sekitar Tanah Lot lengkap dengan sesajen serta dupa di atas liang tempat tinggalnya.
• Polisi Sudah Kantongi Petunjuk Tentang Pencurian di Pura Dalem Desa Adat Pinge dan SDN 1 Baru
• Cara Mudah Deteksi Penyakit Jantung Dengan Menyentuh Anggota Tubuh Paling Bawah Ini
• Polisi Sudah Kantongi Petunjuk Tentang Pencurian di Pura Dalem Desa Adat Pinge dan SDN 1 Baru
Selain memiliki sarang di dalam gua, ular suci Tanah Lot juga banyak ditemui di sekitar pura dan di sekitar sumber mata air tawar di tengah batu karang Tanah Lot.
Ular ini sering juga disebut ular poleng, dalam bahasa Bali artinya belang hitam-putih.
Ular suci Tanah Lot memiliki tubuh panjang dengan warna belang hitam-putih dan kadang abu-putih serta ekornya pipih, bukan tumpul memanjang.
Oleh salah seorang pemangku adat di Tanah Lot yang ditemui tim Intisari, ia menjelaskan asal-usul ular tersebut.
Made, nama pemangku adat yang bertugas hari itu bercerita bahwa ular ini dipercaya muncul sebagai jelmaan dari selendang seorang Bramana dari Jawa bernama Danghyang Nirartha.
• SDN 1 Baru dan Pura Dalem Pinge Tabanan Kecurian, Begini Kesaksian Guru yang Pertama di Lokasi
• Dua Pratima di Pura Dalem Desa Adat Pinge Hilang, Bermula Dari Kehilangan Layar Monitor Di Sekolah
Dengan kesaktian Danghyang Nirartha, ia memindahkan sebongkah batu besar ke tengah laut lalu membangun sebuah pura untuk ibadah di atasnya.
Pura buatan Danghyang Nirartha itulah yang kita kenal sebagai Pura Tanah Lot yang artinya tanah di tengah lautan.