30 Januari 2020, RSUP Sanglah Akan Lakukan Transplantasi Ginjal yang ke 18

30 Januari 2020, RSUP Sanglah Akan Lakukan Transplantasi Ginjal yang ke 18

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Aloisius H Manggol
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah I Ketut Sudartana saat ditemui di ruang Humas RSUP Sanglah belum lama ini 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar akan melakukan transplantasi ginjal pada 30 Januari 2020 mendatang. Transplantasi ginjal yang akan dilakukan ini sudah yang ke-18 kalinya sejak pertama kali dilakukan pada 18 Januari 2016 lalu.

Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah I Ketut Sudartana mengatakan operasi transplantasi ginjal yang pertama kali dilakukan pada 18 Januari 2016 itu dilakukan di Instalasi Bedah Sentral (IBS) RSUP Sanglah. Pasien yang pertama kali melakukan transplantasi ginjal tersebut bernama Septian Aribowo (32) yang merupakan seorang karyawan swasta asal Rembang, Jawa Tengah yang tinggal di Bali. Septian Aribowo menerima ginjal dari ibu kandungnya yang bernama Tuti Hamidah yang waktu itu berumur 54 tahun.

Sudartana menegaskan, sampai saat ini pendonor ginjal masih dari lingkungan kandung dari pasien. “Untuk sementara kami di RSUP Sanglah hanya mengambil donor dari keluarga, belum berani mengambil dari orang lain, ataupun pasien meninggal yang diambil organnya. Dalam proses penentuan donor itu harus betul-betul dari keluarga, terutama bapak, ibu, atau saudara kandung,” ungkapnya saat ditemui di ruang Humas RSUP Sanglah belum lama ini.

Pihaknya menegaskan, dalam penentuan pendonor ginjal harus dipastikan tidak ada kepentingan bisnis ekonomi dan calon pendonor betul-betul disaring sebelum lolos menjadi pendonor. Dalam penyaringan pendonor itu, pihak RSUP Sanglah juga melibatkan psikiater. “Sebelum itu clear tidak boleh masuk ke ranah medis. Ada perjanjian bahwa secara ikhlas dan tanpa paksaan menyumbangkan ginjalnya,” kata dia.

Dijelaskan olehnya, dalam merencanakan operasi tranplantasi ginjal, RSUP Sanglah membentuk tim yang terdiri dari ahli nefrologi, urologi, psikiatri, patologi klinik, patologi anatomi, radiologi, gizi, anastesi, serta etik dan hukum. Tim inilah yang melakukan persiapan operasi mulai dari pemilihan donor, pemilihan pasien, sampai dilakukannya transplantasi ginjal.

Sementara untuk pembiayaan, kata Sudartana, transplantasi ginjal tetap ditanggung oleh BPJS Kesehatan sesuai dengan besaran yang telah ditentukan. Dirinya menegaskan, ke depan transplantasi ginjal akan menjadi layanan unggulan di RSUP Sanglah, mengingat angka keberhasilan yang 100 persen. “Ke depan cangkok ginjal akan menjadi layanan unggulan kami. Sementara ini belum unggulan, masih pengembangan. Mungkin Renstra 2020-2024 bisa masuk sebagai layanan unggulan,” paparnya. (sui)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved