Hanya Butuh Buku dan Pulpen, Inilah Kakeibo, Seni Menghemat Uang ala Jepang
Selama 116 tahun terakhir, kakeibo telah efektif dalam membantu orang membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Jepang memang terkenal dengan kedetailan, perhatian, dan perubahan secara bertahap yang terealisasi.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya mengikuti pola hidup masyarakat Jepang, khususnya dalam mengubah kebiasaan belanja yang sembrono dan impulsif.
Dikutip CNBC, Senin (20/1/2020), Jepang mempunyai metode penganggaran keuangan yang disebut kakeibo.
Kakeibo artinya buku besar keuangan rumah tangga.
Diciptakan oleh seorang wanita bernama Hani Motoko tahun 1904.
• Ini Perbedaan Es Krim, Gelato, dan Sorbet, Kudapan Manis dan Dingin yang Jadi Favorit Pengemarnya
• 4 Fakta Kedekatan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah, Berawal dari Konten Youtube Akhirnya Nyaman
• 8 Makanan Khas Tahun Baru Imlek, Ada Yang Bermakna Keberuntungan Hingga Kemakmuran
Kakeibo dikenal dengan pendekatan sederhana tentang keuangan Anda.
Untungnya, selama 116 tahun terakhir, kakeibo telah efektif dalam membantu orang membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas.
Hanya perlu buku catatan dan pulpen.
Sama seperti semua sistem penganggaran, metode kakeibo membutuhkan buku besar yang mencatat semua keluar masuknya dana.
Namun bedanya, kakeibo tidak perlu menggunakan perangkat lunak seperti aplikasi tertentu ataupun lembar Excel.
• 8 Manfaat Air Rebusan Daun Sirih, Mengatasi Keputihan, Mengobati Penyakit Jantung Hingga Asma
• 9 Mitos Tentang Kanker yang Beredar di Masyarakat, Jauh Berbeda Dengan Faktanya
• Arti Mitos Bunga Kenanga, Penangkal Santet hingga Bikin Enteng Jodoh
Mirip dengan jurnal bullet, buku besar ini menekankan pentingnya menulis secara fisik sebagai cara meditatif untuk memproses dan mengamati kebiasaan belanja Anda.
"Penelitian telah membuktikan berulang-ulang banyak manfaat menulis dengan tangan, yaitu mendorong Anda lebih sadar sambil mengakui pemicu di balik kebiasaan buruk Anda," kata seorang penulis dan pencoba kakeibo, Sarah Harvey, dikutip CNBC, Senin (20/1/2020).
Alih-alih menggunakan perangkat lunak, kakeibo mengharuskan Anda bertanya pada diri sendiri sebelum membeli barang secara impulsif.
Berikut ini pertanyaannya:
- Bisakah saya hidup tanpa barang tersebut?