Lobster Pernah Jadi Makanan Narapidana, 5 Makanan Ini Dulu Tidak Disukai Sekarang Populer

Selain cokelat dan lobster, ada empat makanan lainnya yang juga saat ini populer, tapi dulunya justru tidak disukai.

instagram
Hidangan lobster di rumah makan Hongkong 

TRIBUN-BALI.COM - Siapa yang suka mengonsumsi berbagai olahan cokelat?

Ada berbagai olahan cokelat yang disukai, mulai dari permen cokelat, cokelat batangan, maupun minuman cokelat.

 
Rasanya yang manis membuat cokelat tidak hanya disukai anak-anak, nih, tapi juga banyak orang dewasa yang gemar mengonsumsi cokelat.

Saat ini, sudah ada berbagai olahan cokelat yang disukai oleh banyak orang, namun ternyata dulunya cokelat justru tidak disukai.

Nah, selain cokelat, ada empat makanan lainnya yang juga saat ini populer, tapi dulunya justru tidak disukai.

Selain Kue Keranjang, 6 Kuliner Khas Imlek Ini Dipercaya Membawa Keberuntungan

Cegah Adanya Banting Harga, Pemprov Bali dan Asosiasi Akan Tinjau Harga Hotel Setiap Tahun

6 Tingkah Nia Ramadhani yang Menarik Perhatian Warganet Dan Selalu Jadi Trending di Twitter

Apa saja, ya, makanan itu dan mengapa justru awalnya makanan-makanan ini tidak disukai?

Lobster

Jika kita berkunjung ke restoran yang menyajikan menu seafood, maka bisa dilihat, kalau loster adalah salah satu menu yang harganya mahal.

Walaupun berharga tinggi, tapi menu ini tetap disukai oleh banyak orang, karena rasa dagingnya yang cukup manis dan ukurannya yang tebal.

Padahal, sekitar abad ke-16 lobster dianggap tidak berharga dan menjadi simbol kemiskinan di Amerika Serikat.

Penyebabnya adalah karena saat itu lobster di wilayah Massachuset sangat banyak, hingga menyebabkan orang-orang bosan memakannya.

Bahkan saat itu lobster jadi salah satu makanan para narapidana di penjara.

100 Anggota Brimob Polda Bali Kembali Pulang Usai Bertugas di Papua

Kapal Pinisi Bawa Rombongan Wartawan Istana Presiden Terbalik di Labuan Bajo

Namun mulai abad ke-18, lobster jadi makanan yang diminati banyak orang setelah makanan kaleng mulai populer dan lobster juga dikemas dalam kaleng.

Masyarakat Amerika Tengah yang mengonsumsi lobster kalengan pun kemudian mengunjungi wilayah New England untuk mendapatkan lobster segar.

Nah, saat itulah lobster mulai disajikan di restoran untuk para turis dan membuat harga loster menjadi tinggi.

Tomat

Sebelum menjadi buah yang disukai dan digunakan pada berbagai masakan, tomat pernah dijuluki sebagai 'apel beracun'.

Sebutan 'apel beracun' ini sebenarnya bukan benar-benar karena tomat mengandung racun yang bisa berbahaya bagi manusia.

Pada akhir tahun 1700-an, banyak orang yang tidak lagi mengonsumsi tomat karena buah ini dianggap beracun dan mematikan.

Padahal, tomat yang berubah menjadi berbahaya dan beracun ini disebabkan oleh penyajiannya yang kurang tepat.

Ramalan Shio Hari Ini, Selasa 21 Januari 2020, Hari Baik Shio Tikus

Saat itu, makan malam akan disajikan dengan mewah, yaitu meletakkan makanan di atas piring yang terbuat dari timah, termasuk buah-buahan.

Nah, tomat yang diletakkan di atas piring timah akan bereaksi dan menyebabkan keluarnya sejenis asam tertentu yang berbahaya.

Namun banyak orang yang tetap menghindari mengonsumsi buat ini meskipun tidak disajikan dengan piring timah, karena anggapan orang-orang mengenai buahnya yang beracun.

Tomat mulai populer di Eropa setelah pizza juga jadi makanan yang popluler, yaitu sekitar tahun 1880-an.

Cokelat

Jenis olahan cokelat apa yang paling teman-teman sukai?

Saat ini, berbagai olahan cokelat banyak disukai karena rasanya yang manis, tapi ratusan tahun lalu cokelat justru tidak populer dan kurang disukai.

Penyebab cokelat dulunya kurang disukai adalah karena cokelat pada awalnya tidak diolah menjadi makanan atau minuman yang manis.

Sekitar 4.000 tahun lalu, biji kakao atau cokelat diolah menjadi minuman yang pedas dan sangat pahit.

Mulai tahun 1538, cokelat menyebar sampai ke Eropa, saat dibawa oleh pelaut asal Spanyol, Hernan Cortes yang mempersembahkannya ke Raja Charles V.

Awalnya, cokelat hanya bisa dikonsumsi, namun pada 1824, John Cadbury mulai membuka toko yang menjual minuman cokelat, teh, dan kopi.

Inilah sebabnya, saat ini kita bisa mengonsumsi berbagai olahan cokelat dengan rasa yang lebih manis.

Kentang

Selain dari nasi, kita bisa mendapatkan sumber karbohidrat dari berbagai makanan lain, contohnya kentang.

Selain mengandung karbohidrat pengganti nasi, kentang juga bisa diolah menjadi macam-macam makanan.

Kentang goreng, kentang tumbuk, maupun perkedel bisa kita nikmati sebagai bentuk lain dari kentang.

Tahukah kamu? Saat ini kentang bisa kita nikmati dalam berbagai bentuk, namun ternyata kentang dulunya tidak banyak dinikmati orang.

Bahkan dulunya hanya beberapa kelas masyarakat tertentu saja yang mengonsumsi kentang.

Kentang sempat dianggap sebagai makanan bagi masyarakat kelas bawah, yang artinya kentang tidak dikonsumsi oleh bangsawan.

Namun saat ini kentang menjadi jenis makanan kelima yang penting di dunia dan diolah menjadi berbagai jenis makanan.

Kaviar

Kaviar yang saat ini berharga tinggi dan menjadi salah satu makanan mewah ternyata pernah dihargai murah dan sempat tidak menarik bagi banyak orang.

Sekitar abad ke-19, jumlah ikan sturgeon yang menghasilkan kaviar sangat banyak terdapat di Amerika Serikat.

Bukan hanya murah, bahkan karena banyaknya ikan sturgeon, saat itu kaviar diberikan secara gratis kepada orang-orang.

Padahal awalnya, kaviar adalah makanan yang hanya disajikan untuk para raja dan kaum bangsawan, lo.

Selain itu, kaviar juga sempat dijadikan pakan ternak, maupun ditinggalkan begitu saja di pinggir pantai.

Harga kaviar yang mulai menjadi mahal disebabkan karena jumlah ikan yang termasuk dalam kelompok sturgeon semakin sedikit, sehingga kaviar tingkat tinggi semakin sedikit jumlahnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Bobo Grid ID dengan judul "Sekarang Populer, 5 Makanan Ini Dulu Tidak Disukai, Mengapa, ya?"

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved