Liga Champions Asia 2020
Benteng Bali United Rapuh di Masa Genting, Striker Tumpul di Saat Dibutuhkan
Sebuah filosofi taktik tempur di dunia sepak bola itu, tak terlihat saat Bali United dibantai 0-5, Melbourne Victory di ronde kedua Kualifikasi Liga C
Tak hanya mendominasi, namun tim asuhan Carlos Salvachua itu juga lebih efektif.
Benteng Serdadu Tridatu Mudah Ditembus
Bukti 22 bola mengarah ke gawang Bali United adalah cermin betapa rapuhnya benteng pertahanan Serdadu Tridati.
Proses gol-gol yang tercipta, lini belakang Serdadu Tridatu begitu keropos.
Meski pemain belakang tampak menumpuk, namun, Basha bisa dengan mudah mencetak gol pembuka.
Dari enam pemain Bali United di area kotak penalti, namun semua luput pada gerak Basha.
Aksi Kasomba benar-benar membuat bek Bali United hanya jadi "penonton".
Secara cerdik, Kasomba menyontek bola yang ternyata mengarah ke Basha.
Lini sayap Bali United begitu mudah dilewati. Peran Dias Angga di kanan pertahanan tak memberi pengaruh.
Sementara Ricky Fajrin di kiri pertahanan Bali United, justru sering mati kutu.
Hope dan Kruse mencetak gol kedua dan ketiga berawal dari sayap Bali United yang rapuh.
Umpan silang mendatar Melbourne Victory tak mampu dipatahkan pertahanan Bali United.
Wawan Hendrawan yang dicap kiper terbaik sekalipun dipastikan runtuh juga jika terus menerus diserang.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco pun mengakui skuad Bali United terlalu cepat kebobolan.
Bali United kalah segalanya dalam laga ini. Ibarat Bali United lawan 11 Melvin Platje di kubu Melbourne Victory.
