Cara Menggemukkan Dompet dengan Gaya Hidup Minimalis, Jangan Remehkan Uang Receh
Hidup minimalistis berarti seseorang berusaha menjalankan hidup lebih bersahaja dengan memenuhi kebutuhan pada tingkat standar atau pokok saja.
TRIBUN-BALI.COM - Beberapa tahun belakangan ini, tren gaya hidup minimalistis tengah banyak digemari oleh orang kebanyakan.
Hidup minimalistis berarti seseorang berusaha menjalankan hidup lebih bersahaja dengan memenuhi kebutuhan pada tingkat standar atau pokok saja.
Gaya hidup minimalistis tidak ingin terjerat dalam arus konsumerisme yang cenderung menyeret seseorang untuk mengonsumsi banyak hal di luar kebutuhan.
• Empat Pilihan Film yang Cocok Ditonton untuk di Akhir Pekan, Ada Mangga Muda hingga 1917
• Uniknya Menu Pisang Nugget Kekinian Milik Cak Iwan, Toppingnya Melimpah dan Lumer di Lidah
• Mantan Kekasih Menikah ? Ini Beberapa Saran Jika Ingin Mengucapkan Selamat pada Mantan Kekasih
Misalnya, memiliki baju beraneka rupa sekadar untuk memenuhi tren fashion, menjadi hal yang dihindari oleh pelaku gaya hidup minimalistis.
Demikian juga dalam hal mendekor rumah.
Mereka menghindari menghiasi rumah dengan ornament-ornamen yang sebenarnya sekadar memenuhi unsur dekoratif tanpa memiliki fungsi jelas.
Banyak pelaku gaya hidup minimalistis yang merasa lebih berbahagia ketika menjalankan hidup lebih sederhana.
Mereka merasa lebih bebas dan tidak terbelenggu dengan berbagai macam tuntutan gaya hidup akibat bombardir kapitalisme.
• Suka Makan Makanan Cepat Saji ? Ini Beberapa Cara Agar Tetap Sehat Ketika Makan Fast Food
• 4 Orang Alami Kecelakaan di Denpasar, Satu Meninggal
• 6 Menu Minuman dan Makanan Untuk Penderita Asam Lambung
Menariknya, gaya hidup minimalistis yang menguatkan ciri hidup bersahaja ini juga akan menjadi hal yang baik bagi kesehatan kantong Anda.
Secara otomatis, idealnya gaya hidup minimalistis akan menjauhkan Anda dari perilaku konsumtif sekadar berbelanja untuk memenuhi keinginan alih-alih kebutuhan.
Anda tertarik mengikuti gaya hidup minimalistis yang membebaskan jiwa dan menyehatkan kantong ini? Berikut langkah-langkahnya:
1.Sortir barang di rumah
Mungkin Anda sering membatin, betapa banyak barang yang Anda miliki dan tumpuk di rumah.
Baju-baju yang belum dibuka hasil berburu musim obral akhir tahun lalu, bahkan hasil berburu obralan tahun sebelumnya mungkin juga belum dipakai?
Belum lagi di dapur, beragam peralatan makan dari plastik yang menumpuk tak terpakai, Anda ingat membelinya hanya karena iming-iming diskon dan hadiah, dan lain sebagainya.
• Setiap Generasi Ini Punya Perbedaan Keahlian, Apa Keahlian Pekerja Milenial?
• Invisible Man sampai Sonic the Hedgehog, Inilah 5 Film Hollywood yang Dijadwalkan Tayang Februari
• 4 Tersangka Pelaku Pencabulan Anak di Jakarta Diringkus, Ada yang Mengiming-imingi Korban Jadi Artis
Sebagai langkah awal, mulailah langkah decluttering. Ini adalah langkah menata ulang dan mengurangi barang-barang yang Anda timbun di rumah.
Decluttering focus pada barang yang perlu Anda simpan dan menatanya supaya terlihat oleh mata sehingga berfungsi.
Mulailah dengan kamar Anda, lemari pakaian, meja rias, lalu bergeraklah lebih jauh ke dapur atau perpustakaan.
Pilihlah mana baju yang sudah tidak layak Anda pakai, baju yang tidak akan Anda pakai (yang Anda beli hanya karena modelnya lucu).
Sortir dalam beberapa kategori.
Anda bisa menggelar garage sale di halaman rumah untuk mengobral barang-barang timbunan Anda.
Dedikasikan hasil penjualan sebagian untuk beramal.
• Begini Kekocakan Kaesang Pangarep Manfaatkan Viralnya Sunda Empire dengan Promokan Bisnis Kulinernya
• Ramalan Zodiak Cinta 26 Januari 2020, Aquarius Akan Bertemu Belahan Jiwa, Cancer Bersikaplah Lembut
• Arti Mimpi Tentang Banjir Berhubungan dengan Rezeki?
2.Terapkan budgeting
Setelah berhasil menata ulang isi rumah dengan barang-barang yang benar-benar Anda perlukan, jangan lupa memulai penerapan aturan budgeting untuk mendukung gaya hidup minimalistis Anda.
Misalnya, bila dahulu anggaran Anda membeli baju baru mencapai 5 persen gaji, misalnya.
Kurangi sedikit demi sedikit alokasi itu untuk pos lain yang lebih bijak.
Misalnya, mengalihkannya untuk menambah porsi investasi dana pendidikan anak?
Atau, menambah porsi investasi untuk kecukupan dana pensiun kelak?
• Virus Corona Sudah Positif Merebak di 12 Negara, dari China, Jepang Hingga Australia
• Imlek 2020 - Ramalan Shio Kambing di Tahun Tikus Logam, Karir Cemerlang, Hati-hati Terbelit Utang
• 5 Mitos Pernikahan Tionghoa, Yang Jomblo Harus Makan Kue Pemberian Pengantin Biar Enteng Jodoh
3.Jangan remehkan recehan
Selama ini, mungkin Anda tidak terlalu mempedulikan recehan yang bergelatakan di rumah.
Maklum, rumah acapkali sudah terlalu penuh dengan barang sehingga Anda tidak sempat memperhatikan hal lain seperti uang receh yang tergeletak di lantai, di meja atau di mana saja di sudut rumah Anda.
Mulai sekarang, hentikan hal itu. Buatlah satu kaleng khusus untuk menampung uang recehan di rumah.
Anda akan terkejut mendapati bahwa ternyata uang recehan tersebut bila berkumpul bisa menjadi nilai yang lumayan.
Anda bisa memakai uang recehan itu untuk keperluan lain, mulai dari memberi uang parkir di jalanan, atau untuk memberi tip orang-orang yang memberi jasa pada Anda.
4.Perhatikan dapur
Bila Anda perhatikan, tanpa perencanaan urusan dapur yang jelas, niscaya akan banyak makanan terbuang sia-sia di rumah Anda.
Ikan yang telanjur berkurang kesegarannya akibat terlalu lama disimpan di lemari es, nasi yang terlanjur kering di rice cooker akibat memasak terlalu banyak, dan lain sebagainya.
Dengan menerapkan gaya hidup minimalistis, Anda perlu menjalankan perencanaan dapur yang jelas dan detail.
Misalnya, supaya tidak ada lagi yang terbuang, memasaklah sesuai kebutuhan.
Belanja barang segar juga tidak perlu menumpuk stok.
Tiga hari sekali belanja barang segar akan membantu Anda lebih presisi menentukan kebutuhan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gaya Hidup Minimalis yang Menggemukkan Isi Dompet"