Dalam Seminggu 12 Ular Masuk Rumah Warga Di Denpasar, Ada Ular Piton Hingga Ular Kobra
Jenis ular yang masuk pun bervariasi mulai dari ular sawah hingga ular piton dengan ukuran yang beragam pula.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Dan terakhir, pada Selasa (21/1/2020) seekor biawak dan dua ekor ular ditangkap di pemukiman warga.
Ular piton sepanjang 4 meter dan biawak 12 cm ditangkap di Jl Buana Raya, Puri Buana 1, Padang Sambian, Denpasar.
Dan seekor ular sawah sepanjang 100 cm ditangkap di pekarangan rumah warga di Jl.Ganda Pura no 16 Kesiman, Denpasar.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa, mengatakan kejadian ini kemungkinan dikarenakan oleh awal musim hujan yang terjadi di Bali khususnya Denpasar.
"Mungkin karena sudah mulai musim hujan banyak ular yang hanyut dari pegunungan melalui sungai dan juga yang bersarang muncul karena sarangnya kemasukan air," katanya.
Ia mengimbau masyarakat agar berhati hati dan selalu menjaga lingkungannya agar selalu bersih.
Sementara menurut pemelihara ular yang tinggal di Denpasar, Ketut Oka Widhiartana biasanya ular akan masuk ke rumah warga saat musim hujan.
Hal ini dikarenakan pada musim hujan, sarang ular tersebut tergenang air sehingga ular tersebut kebanyakan memilih keluar sarang.
Selain itu, ular juga banyak telur ular akan menetas pada akhir tahun sehingga populasi ular di akhir tahun akan semakin meningkat.
Jika tak mau rumah anda dimasuki ular, maka rajinlah membersihkan rumah.
Jangan biarkan rumah lembab.
“Ular suka tempat lembab, jika rumah lembab maka ular gampang masuk rumah. Sehingga rumah harus wangi, arena ular tidak suka wangi-wangian,” kata Oka.
Selain itu di setiap pintu masuk juga dipasang ‘jimat’ yang ampuh untuk menangkal ular masuk rumah.
‘Jimat’ tersebut yakni keset ijuk.
“Pada pintu masuk taruh keset ijuk, karena ular takut lewat keset yang bergerigi karena ular takut tertusuk badannya tertusuk keset itu,” katanya.