Gara-gara Virus Corona Turis China ke Bali Drop 50 Persen saat Hari Raya Imlek, Ini Imbauan Cok Ace
pemerintah China memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh aktivitas pariwisata domestik dan internasional akibat wabah virus corona.
Penulis: eurazmy | Editor: Ady Sucipto
Dua maskapai yang melayani rute Denpasar-Wuhan PP pun telah melakukan pembatalan penerbangan sejak tanggal 23 Januari 2020.
Hal ini sesuai instruksi dari Ditjen Hubud dan Informasi melalui NOTAM G0108/20.
NOTAM tersebut menyampaikan bahwa Bandar Udara Internasional Wuhan Tianhe di China tidak dapat digunakan sebagai bandara alternate kecuali untuk penerbangan kondisi darurat mulai 23 Januari 2020 pukul 11.00 UTC (18.00 WIB) sampai 02 Februari 2020 pukul 15.59 UTC (22.59 WIB).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Adit Pande, Minggu (26/1) mengatakan, selama ini China memiliki pengaruh secara kuantitas pada kunjungan wisatawan di Bali.
Meskipun wisatawan China tidak begitu besar di Gianyar, Adit berharap wabah corona segera berakhir.
Pihaknya mengimbau supaya pemerintah China melakukan filter terhadap warganya yang akan berwisata ke luar negeri meskipun jika nanti wabah corona berakhir.
“Kalaupun ke depan China ini sudah sembuh dari virus corona, mungkin kira-kira akan berlangsung 2-3 bulan ke depan, semoga di sana bisa memfilter turis yang datang ke Bali,” ujarnya.
Terkait prediksi akan merosotnya kunjungan wisatawan China dalam beberapa bulan ke depan, Adit meminta insan pariwisata supaya tidak hanya bertumpu pada satu market besar.
“Kita sekarang tak bisa hanya bertumpu pada satu market besar, tidak ada salahnya untuk berpromosi ke market yang ada. Misalnya kan ada banyak sekali market seperti Middle East (Timur Tengah), yang itu kan besar sekali,” ujarnya.
Force Majeure
Sementara itu, Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) juga berharap kepada hotel-hotel, jika ada calon wisatawan China yang melakukan pembatalan kunjungan untuk tidak dikenai cancellation fee atau biaya pembatalan.
Alasan Cok Ace, kasus corona virus bersifat force majeure atau darurat yang tak diduga-duga.
“Tamu dari Tiongkok yang sudah membayar DP (uang muka), maka jangan dihanguskan DP-nya itu.
Kita selalu memberikan kebijakan yang tidak merugikan wistawan atau industri," tutur Cok Ace yang kemarin mengecek langsung kesiapan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar dan alat thermal scanner dan mengantisipasi masuknya virus corona ke Bali.
KKP Kelas I Denpasar memiliki tiga unit alat thermal scanner, namun yang dioperasikan hanya dua.