Karya ring Pura Luhur Batukau

Melasti dari Pura Luhur Batukau Menuju Pura Luhur Tanah Lot 4 Hari 3 Malam, Warga Lakukan Ini

Namun, ada hal menarik yang dilakukan ribuan masyarakat yang rumahnya terletak di jalur Melasti.

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Sejumlah pengiring saat nunas pica yang telah disediakan krama di Desa Wongaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (29/1/2020) saat proses melasti dari Pura Luhur Batukau menuju Tanah Lot. 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Prosesi Melasti Karya Agung Pengurip Gumi dari Pura Luhur Batukau menuju Pura Luhur Tanah Lot akan berlangsung selama empat hari tiga malam.

Ribuan masyarakat juga mengikuti prosesi ini.

Namun, ada hal menarik yang dilakukan ribuan masyarakat yang rumahnya terletak di jalur Melasti.

Tepat di depan rumah masing-masing warga, diletakan sebuah meja untuk tempat makanan dan minuman.

Dan menurut pantauan sepanjang jalur melasti ini, sebuah meja sudah diletakan warga sejak pagi hari sebelum iringan Ida Bhatara memargi (berjalan).

Hal ini dilakukan warga sebagai wujud kebersamaan.

BREAKING NEWS - Melasti Karya Pengurip Gumi, Ribuan Warga Desa Setempat Siap Menyambut

Ribuan Pemedek Iringi Pemelastian Karya Pengurip Gumi dari Pura Luhur Batukau

Sejumlah Personel Polres Tabanan Standby Menjaga Jalur Pemelastian Karya Agung Pengurip Gumi

Dimana semua pemedek yang ikut melaksanakan melasti bisa nunas pica atau mengambil makanan dan minuman yang sudah diletakan di sepanjang jalur melasti.

"Sesuai pengalaman melasti di tahun 1993 itu ketika Ida Bhatara melasti banyak masyarakat yang menghaturkan segala bentuk pice yang akan di-tunas oleh pengayah. Selama perjalanan itu pasti ada krama yang menyediakan minuman dan makanan untuk di-tunas (diminta) oleh pengiring,” kata Ketua Panitia I Karya Agung Pengurip Gumi, Wayan Arya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved